Dituding Kirim Drone Untuk Bunuh Putin, Ini Tanggapan Ukraina
- Ukraina dituding melakukan upaya pembunuhan terhadap Presiden Rusia, Vladymir Putin. Ini terjadi di tengah memanasnya kondisi kedua negara setelah Rusia melancarkan Invasinya pada Februari tahun lalu.
Dunia
KYIV - Ukraina dituding melakukan upaya pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladymir Putin. Ini terjadi di tengah memanasnya kondisi kedua negara setelah Rusia melancarkan invasinya pada Februari tahun lalu.
Mengutip siaran pers Pemerintah Rusia, NPR, Kamis, 4 Mei 2023, pertahanan Rusia menambak jatuh dua drone yang mencoba menyerang kediaman Putin pada Rabu, 3 Mei 2023.
"Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan percobaan nyawa presiden," kata Kremlin dalam siaran pers yang diterbitkan.
Meski kediamannya diserang, Putin dikabarkan tak berada di dalam gedung tersebut. Pemerintah Rusia mengatakan, tak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan material akibat jatuhnya pecahan drone yang hancur tersebut.
Serangan drone pembunuh yang dilakukan tertangkap dalam tangkapan video yang kemudian viral. Dalam video tersebut, terlihat adanya sebuah asap mengepul dari Kremlin.
Selanjutnya video viral lain yang juga beredar menunjukkan momen saar drone meledak di atas Istana Kremlin. Drone tersebut terlihat terbang menuju atap kubah bangunan diikuti dengan ledakan kecil.
- Murah dan Sehat, Tempe jadi Hidangan Tradisional Terbaik Dunia Urutan 4 Versi Taste Atlas
- Sejak Didirikan, BukuWarung Buka Akses Pembiayaan UMKM Senilai Rp433,9 Miliar
- Konglomerat Sukanto Tanoto Rogoh Rp9,4 Triliun Beli Mal di Singapura
Atas serangan yang terjadi, Rusia menuding bahwa aksi tersebut merupakan rangkaian terorisme dan rencana pembunuhan yang direncanakan oleh Ukraina.
"Kami menganggap aksi ini sebagai aksi teroris terencana dan sebagai percobaan pembunuhan terhadap Presiden (Putin), yang dilakukan pada malam Hari Kemenangan, Parade 9 Mei, di mana kehadiran tamu-tamu asing juga direncanakan," tuduh Kremlin.
Tanggapan Ukraina
Menanggapi tuduhan yang dilayangkan, Ukraina membantah tudingan bahwa pihaknya melancarkan upaya pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Seperti yang Presiden Zelensky telah nyatakan berkali-kali sebelumnya, Ukraina menggunakan segala cara untuk membebaskan wilayahnya sendiri, bukan untuk menyerang orang lain," kata juru bicara kepresidenan Ukraina, Sergiy Nykyforov dikutip dari CNN Internasional.
Sementara itu, Penasihat Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan lewat unggahannya di Twitter bahwa serangan tersebut bisa saja merupakan tindakan pasukan perlawanan lokal.
Ia menambahkan bahwa Kremlin hanya memakai insiden ini untuk dalih pembenaran serangan besar-besaran pada warga sipil di Ukraina.