Ilustrasi TikTok.
Dunia

Dituding Pro Palestina, TikTok Tegaskan Netral

  • Beberapa waktu lalu Amerika Serikat menuduh TikTok menjadi sosial media yang mendukung Palestina karena konten-konten yang tersebar di platform tersebut.

Dunia

Bintang Surya Laksana

WASHINGTON - Beberapa waktu lalu Amerika Serikat menuduh TikTok menjadi sosial media yang mendukung Palestina karena konten-konten yang tersebar di platform tersebut. Hal tersebut kemudian menyebabkan tuntutan dari sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat untuk melarang platform asal China tersebut beroperasi secara nasional.

Menanggapi tudingan tersebut, TikTok mengklarifikasi bahwa pihaknya bersikap netral dan tidak mendukung pihak manapun dalam konflik antara Palestina dan penjajah Israel.

“Algoritma rekomendasi kami tidak ‘memihak’ dan menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah manipulasi,” tulis TikTok dalam keterangan resminya pada Senin, 13 November 2023.

TikTok sendiri mengklaim perbandingan yang secara kontras antara tagar mendukung Palestina dengan yang mendukung penjajah Israel tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Hal tersebut karena tagar di platform ini dibuat dan ditambahkan ke video oleh pembuat konten dan bukan oleh TikTok. 

Pada awal bulan November 2023, anggota Kongres dari Partai Republik memperbarui desakan mereka agar aplikasi tersebut dilarang di Amerika Serikat. Hal tersebut seiring dengan catatan yang mereka kumpulkan yang menyebutkan jumlah postingan TikTok dengan tagar #freepalestine jauh lebih tinggi dibandingkan dengan #standwithisrael.

TikTok bahkan menyebutkan perbedaan banyaknya antara konten terkait konflik di Palestina serupa di seluruh platform. 

“Misalnya, jika Anda melihat data publik di platform lain, seperti Instagram , Anda akan menemukan total 5,7 juta postingan yang diberi tag #FreePalestine dibandingkan dengan 214 ribu total postingan yang diberi tag #standwithIsrael. Melihat data publik Facebook , terdapat 11 juta total postingan yang diberi tag #FreePalestine dibandingkan dengan 278 ribu total postingan yang diberi tag #standwithIsrael,” terang TikTok.

Anggota Partai Republik, Mike Gallagher dalam sebuah  esai  untuk sebuah blog bernama The Free Press bahkan menuding TikTok mencuci otak generasi muda Amerika Serikat untuk menentang negara dan penjajah Israel dan menambahkan bahwa aplikasi tersebut membawa propaganda pro-Hamas yang masif.

Namun menurut TikTok, meskipun #standwithisrael mungkin dikaitkan dengan jumlah video yang lebih sedikit dibandingkan #freepalestine, namun di Amerika Serikat, jumlah penayangan per videonya mencapai 68 persen lebih banyak, yang berarti lebih banyak orang yang melihat konten tersebut.

Menurut laporan dari CNA, dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Senator Josh Hawley merujuk pada jajak pendapat yang menunjukkan sebagian besar atau sekitar 51 persen generasi muda Amerika berusia antara 18 dan 24 tahun menganggap tindakan Hamas.