Dunia

Dituduh Korupsi, Mantan Perdana Menteri Malaysia Dalam Pemeriksaan

  • Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, diperiksa oleh para pejabat lembaga antikorupsi untuk kedua kalinya dalam hitungan minggu
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, diperiksa oleh para pejabat lembaga antikorupsi untuk kedua kalinya dalam hitungan minggu. Muhyiddin dilaporkan atas dugaan korupsi terkait dengan pemberian kontrak pemerintah saat ia menjabat.

Di sidang pengadilan Kuala Lumpur, jaksa menuduh Muhyiddin menyalahgunakan posisinya sebagai perdana menteri untuk menerima suap sebesar 232,5 juta ringgit atau kisaran Rp804 Miliar (asumsi kurs Rp3400 per Ringgit) di rekening bank milik partainya, Bersatu.

Mengutip Reuters Jumat, 10 Maret 2023, Mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi itu didakwa dengan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan dua dakwaan pencucian uang.

Muhyiddin mengaku tidak bersalah atas enam dakwaan dan sebelumnya mengatakan dakwaan itu adalah bentuk  persekusi politik terhadap oposisi.

Jika nantinya Ia terbukti bersalah, Mantan perdana menteri itu  menghadapi 20 tahun. Selain itu, Ia  akan dikenakan sanksi keuangan yang berat. Saat ini, Muhyiddin diberikan jaminan oleh hakim dan diminta untuk menyerahkan paspornya dan tak diperkenankan pergi ke luar negeri.

Kasus ini akan kembali menjalankan  persidangan selanjutnya pada 26 Mei 2023 mendatang. Sekadar tambahan, Muhyiddin dan partainya menghadapi penyelidikan korupsi sejak kalah dalam pemilihan nasional pada November lalu. 

Rekening bank partai juga telah dibekukan oleh badan antikorupsi. Selain itu, dua pemimpin partai juga dituduh melakukan penyuapan.

Reaksi Perdana Menteri

Tuduhan korupsi yang dilayangkan pada Muhyiddin terjadi tiga bulan setelah Muhyiddin kalah dalam pemilihan umum akhir tahun lalu. Karenanya, Ia mengatakan tuduhan tersebut bermuatan politis .

Menanggapi tudingan tersebut, Perdana Menteri Anwar menepis  bahwa tuduhan terhadap Muhyiddin bermotivasi politik, mengatakan dia tidak ikut campur dalam penyelidikan

Meruntut ke belakang, tuduhan terhadap Muhyiddin datang menjelang pemilihan daerah penting yang akan diadakan di enam negara bagian pada pertengahan tahun lalu. Saat itu, koalisi partai Muhyiddin diperkirakan akan menjadi penantang kuat bagi aliansi Anwar.

Aliansi Muhyiddin adalah aliansi etnis-Melayu konservatif, Muslim yang menggambarkan dirinya bersih dari korupsi. Tak hanya itu, koalisi partai tersebut juga telah mendapat dukungan dari mayoritas Melayu di negara itu dalam pemilihan umum tahun lalu.

Di sisi lain, koalisi multi-etnis Anwar Ibrahim yang progresif telah menghadapi beberapa kritik karena bergandengan tangan dengan partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang tengah terjerat kasus korupsi untuk saat menjalankan pemerintahan.