Dituntut Warga Monggo NTB, Begini Klarifikasi dari Charoen Pokphand (CPIN)
- CPIN membenarkan bahwa operasional cabang Bima sempat dihentikan sementara.
Korporasi
JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI/CPIN) memberikan klarifikasi atas pemberitaan mengenai tuntutan dari warga Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupatem Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemberitaan tersebut berkaitan dengan manajemen CPIN yang cabang Bima yang menghentikan operasional untuk sementara dalam rangka menyikapi tuntutan dari warga Desa Monggo yang menyatakan bahwa pihak perseroan telah melanggar komitmen kepada penduduk sekitar.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), CPIN membenarkan bahwa operasional cabang Bima sempat dihentikan sementara.
- Bank Raya (AGRO) Tidak Akan Bagikan Dividen untuk Tahun Buku 2022, Ini Alasannya
- Boy Thohir Kantongi Rp951,74 Miliar dari Dividen Adaro Energy (ADRO)
- Jokowi Ungkap Perdagangan Negara IMT-GT Moncer Capai Rp9.113 Triliun di 2021
CPIN mengungkapkan bahwa kantor cabang Bima bukan pabrik pakan ternak yang menghasilkan produk pakan, melainkan merupakan fasilitas pengeringan dan penyimpanan jagung.
Kantor cabang Bima bertugas untuk membeli jagung dari petani di wilayah Bima untuk kemudian dikeringkan dan disimpan di dalam tempat penyimpanan.
Jika pabrik pakan ternak di lokasi lain membutuhkan bahan baku jagung untuk memproduksi pakan ternak, maka kantor cabang bima akan mengirimkan jagung yang disimpan di tempat penyimpanan tersebut.
Kapasitas pengeringan dan penyimpanan jagung di kantor cabang Bima mencapai sekitar 3% dari total keseluruhan fasilitas yang dimiliki CPIN.
"Pada tanggal surat ini (12 Mei 2023), kantor cabang Bima sudah beroperasi kembali. Selain itu, fasilitas pengeringan dan penyimpanan jagung yang dimiliki oleh kantor cabang Bima dapat ditangani oleh kantor lain, maka kegiatan operasional secara keseluruhan tidak akan terganggu," ujar Corporate Secretary CPIN Hadijanto Kartika dikutip Jumat, 12 Mei 2023.
Hadijanto pun menegaskan bahwa penghentian operasional untuk sementara ini tidak berdampak kepada kinerja keuangan perseroan dan juga tidak terdapat risiko wanprestasi dengan pemangku kepentingan perseroan, baik itu pelanggan maupun penyuplai atas penghentian operasional kantor cabang Bima.
- 5 Fakta Menarik Buku Filosofi Teras
- 4 Filsuf yang Bisa jadi Guru Stoikisme Anda
- Amati dan Cermati, Ini Tanda Anak Anda punya Sifat Perfeksionis
Untuk diketahui, pada hari Senin, 8 Mei 2023, kantor CPIN cabang Bima didatangi oleh warga setempat yang datang untuk melayangkan tuntutan.
Aksi tersebut diinisiasi warga karena pihak CPIN dinilai telah melanggar komitmen yang dibuat pada tahun 2019 saat kantor cabang dibangun.
Ada sembilan poin yang disepakati bersama saat sosialisasi pembangunan CPIN pada tahun 2019, di antaranya pihak CPIN akan mempercayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Monggo menjadi satu-satunya penyuplai jagung.
Kemudian, CPIN pun berkomitmen untuk mengalokasikan dana khusus bagi warga, di antaranya menanggung beasiswa pendidikan.
CPIN pun berkomitmen untuk merekrut tenaga kerja lokal, namun warga Desa Monggo menengarai adanya rekrutmen tertutup di kantor cabang Bima.
Atas beberapa dugaan pelanggaran tersebut, warga Desa Monggo pun mendesak pencopotan beberapa pimpinan manajemen di kantor CPIN cabang Bima.