<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Dividen BUMN Diperkirakan Capai Rp 60 T, Ini Rekomendasi Mirae Asset untuk Dapatkan Cuan Besar

  • Priority Wealth Management PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Kevin Suryajaya mengatakan bahwa dari 12 klaster BUMN, sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, tercatut sebagai salah satu pemberi kontribusi terbesar pada tahun 2022.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan dividen dari perusahaan pelat merah bisa mencapai Rp60 triliun untuk tahun ini.

Angka tersebut melebihi target dividen BUMN sebesar Rp50 triliun dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan apabila benar-benar tercapai, angka Rp60 triliun tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Keyakinan Erick akan capaian dividen BUMN yang mencapai rekor tertinggi ini didorong oleh laporan keuangan (unaudited) yang memperlihatkan catatan kinerja positif BUMN pada 2022.

Pendapatan BUMN tercatat tumbuh 14% dari Rp2,29 kuadriliun pada 2021 menjadi Rp2,61 kuadriliun pada 2022.

Sementara itu, laba bersih BUMN pun meningkat drastis sebesar 143% dari Rp125 triliun pada 2021 menjadi Rp303,7 triliun pada 2022.

"Kita Insya Allah akan memberikan dividen yang cukup tinggi tahun ini kepada negara, yang targetnya Rp50 triliun, akan tembus di atas Rp60 triliun lebih. Ini mungkin rekor dividen tertinggi selama BUMN ada," ujar Erick dalam Rapat Kerja Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Menteri BUMN yang ditayangkan secara virtual, Senin, 13 Februari 2023.

Untuk diketahui, pada 2021, jajaran perusahaan BUMN memberikan dividen sebesar Rp39,73 triliun untuk negara. 

Priority Wealth Management PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Kevin Suryajaya mengatakan bahwa dari 12 klaster BUMN, sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, tercatut sebagai salah satu pemberi kontribusi terbesar pada tahun 2022.

Tahun lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencetak laba Rp50 triliun sementara  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat laba Rp18 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan keuntungan Rp44 triliun.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun untuk tahun 2022.

Menurut Kevin, optimisme Erick dapat menjadi sentimen positif untuk saham-saham bank BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya untuk emiten-emiten yang disebutkan di atas.

Dengan demikian, bagi investor yang hendak memperoleh cuan besar dari pembagian dividen BUMN tahun ini, bisa mencermati saham-saham bank pelat merah yang tercatat di bursa.

"Ini menjadi sentimen untuk investor yang ingin mendapatkan dividen yang cukup besar, terutama untuk bank-bank BUMN seperti Mandiri dan BRI," ujar Kevin dalam Morning Meeting Mirae Asset Sekuritas yang ditayangkan di YouTube, Selasa, 14 Februari 2023.

Sebagai informasi, bank-bank BUMN pada tahun 2022 telah menorehkan kinerja keuangan yang jauh membaik dibandingkan dengan tahun 2021.

BRI pada tahun 2022 mencatat lonjakan laba bersih hingga 64,7% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, BNI mencatat lonjakan laba bersih sebesar 68%, sedangkan laba bersih Bank Mandiri mengalami pertumbuhan hingga 46%.

Kemudian, dengan asumsi laba bersih BTN mencapai Rp3 triliun pada 2022, maka bank spesialisasi kredit pemilikan rumah (KPR) ini akan mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 104%.