Dividen BUMN Tembus Rp85,5 Triliun, BRI Juara Satu
- Dividen yang mencapai Rp85,5 triliun menjadi angin segar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena bisa mendukung berbagai program prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Nasional
JAKARTA - Dividen yang disumbangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga bulan November 2024 mencapai angka Rp85,5 triliun. Jumlah tersebut melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar Rp81,2 triliun. Angka ini menjadi salah satu kontribusi terbesar terhadap pendapatan negara dan memenuhi 100% dari target yang telah ditetapkan.
Dari semua BUMN, BRI menjadi penyumbang dividen terbesar dengan kontribusi sebesar Rp25,7 triliun. Diketahui, selama beberapa tahun BRI masih menjadi sebagai salah satu BUMN paling banyak menyumbang ke kas negara.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut baik capaian tersebut, menyebut capaian dividen BUMN sebagai transformasi dan inovasi sebagai di balik keberhasilan BUMN dalam meningkatkan kontribusi mereka terhadap penerimaan negara.
Menurut Erick, kinerja positif BUMN menjadi indikator pemulihan signifikan pasca-pandemi COVID-19, serta menjadi bukti keberhasilan program restrukturisasi, efisiensi, dan diversifikasi bisnis yang telah dijalankan di sejumlah perusahaan pelat merah.
“Terima kasih atas kinerja yang positif yang selama ini telah ditorehkan oleh BUMN-BUMN. Tapi, saya yakin bahwa performa ini bisa semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru.”
- Akhir Kasus Guru Supriyani: Divonis Bebas, Dua Polisi Pemeras Dicopot dari Jabatan
- Sejarah Pilkada Serentak di Indonesia dari Masa ke Masa
- Entitas Erajaya (ERAA) Caplok JD Sports Indonesia Rp89,25 Miliar
Dampak bagi Pemerintahan Prabowo Subianto
Dividen yang mencapai Rp85,5 triliun menjadi angin segar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan tingginya kontribusi dari BUMN, pemerintah mendapatkan tambahan pemasukan untuk mendukung berbagai program prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Pemerintah juga optimistis peningkatan pendapatan akan membantu memperkuat ketahanan fiskal dan memperluas ruang fiskal untuk pembiayaan program-program pembangunan strategis. Ke depan, Erick Thohir menargetkan dividen BUMN pada 2025 bisa mencapai Rp90 triliun.
"Kuncinya tak hanya memanfaatkan sumber pendapatan yang telah eksis, tetapi juga mengeksplorasi dan berinovasi untuk membuka potensi pendapatan baru," ujar Erick dalam keterangannya, Sabtu (23/11).
Kenaikan dividen BUMN menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Tidak hanya mencerminkan perbaikan kinerja korporasi, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Akhir Kasus Guru Supriyani: Divonis Bebas, Dua Polisi Pemeras Dicopot dari Jabatan
- Sejarah Pilkada Serentak di Indonesia dari Masa ke Masa
- Entitas Erajaya (ERAA) Caplok JD Sports Indonesia Rp89,25 Miliar
Top Kontributor Dividen
Dari total dividen, sepuluh BUMN teratas diantaranya sebagai berikut
- BRI: Rp25,7 triliun.
- Bank Mandiri: Rp17,1 triliun.
- Mind ID: Rp11,2 triliun.
- Pertamina: Rp9,3 triliun.
- Telkom: Rp9,2 triliun.
- BNI: Rp6,2 triliun.
- PLN: Rp3 triliun.
- Pupuk Indonesia: Rp1,2 triliun.
- Pelindo: Rp1 triliun.
- BTN: Rp420 miliar.