<p>Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat hadir pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. Raker tersebut membahas asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Dividen Himbara Menipis, Kantong Negara Kian Kempis

  • JAKARTA – Keempat anggota Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara telah rampung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agendanya membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2020. Salah satu agenda yang paling dinanti-nanti para pemegang saham adalah keputusan pembagian dividen. Sebagai pemilik saham mayoritas Himbara, negara telah mematok target berapa jumlah dana […]

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Keempat anggota Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara telah rampung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agendanya membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2020.

Salah satu agenda yang paling dinanti-nanti para pemegang saham adalah keputusan pembagian dividen. Sebagai pemilik saham mayoritas Himbara, negara telah mematok target berapa jumlah dana yang akan masuk ke kantong dari pembagian dividen.

Berdasarkan rencana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2020, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mematok setoran dividen Himbara senilai Rp26,1 triliun pada 2020. Target tersebut sudah dipangkas dari tahun sebelumnya Rp49 triliun.

Tak lain tak bukan, penyesuaian penerimaan negara dari dividen Himbara tersebut karena dampak pandemi COVID-19. Menghimpun data Himbara; PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN) setoran dividen 2020 susut 43%.

Pasalnya, total dividen atas laba bersih 2020 berkurang menjadi Rp23,21 triliun dari sebelumnya Rp40,9 triliun. Sementara dividen yang masuk ke kas negara menjadi Rp13,53 triliun dari tahun sebelumnya Rp23,9 triliun.

Berikut adalah rincian pembagian dividen Himbara 2020:

Bank Rakyat Indonesia -41,16%
Gedung BRI di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. / Bri.co.id

Sebagai bank dengan aset terjumbo se-Indonesia, tak heran negara membebani BRI dengan target dividen yang besar. Benar saja, hasil RUPST sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp12,12 triliun atau 65% dari laba bersih tahun buku 2020 senilai Rp18,65 triliun.

Kendati besar, dividen 2020 sejatinya menyusut 41,16% dibandingkan dengan dividen atas laba bersih 2019 senilai Rp20,6 triliun.

Adapun dividen yang disetor ke kas negara sebagai pemegang saham terbesar (56,75%) mencapai Rp6,88 triliun. Selebihnya, BRI mengalokasikan 35% atau sebesar Rp6,529 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Di sisi lain, dividen payout ratio kali ini meningkat 8,33% dari tahun sebelumnya 60%.

Mandiri -37,71%
Nasabah melakukan transaksi di counter kantor cabang Bank Mandiri, Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Selain BRI, Mandiri juga kebagian target dividen yang besar yakni 60%. RUPST kali ini, BMRI memutuskan akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60% dari laba bersih 2020 atau sekitar Rp10,27 triliun.

Dividen tersebut juga kontraksi 37,71% dari tahun sebelumnya (2019) sebanyak Rp16,49 triliun. Oleh sebab itu, dividen yang akan dibagikan kali ini bernilai Rp220 per lembar saham.

Alhasil, BMRI akan menyetorkan dividen sekitar Rp6,16 triliun ke kas negara. Sedangkan, sebanyak 40% dari laba bersih tahun lalu akan menjadi laba ditahan.

BNI -78,70%
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin ATM di gerai BNI Digital Branch Gandaria City, Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

BNI menetapkan pembagian dividen sebesar Rp820,1 miliar atau setara dengan 25% dari total laba bersih tahun lalu senilai Rp3,3 triliun.

BNI menempati posisi penyumbang dividen terbesar ketiga dengan kontraksi yang paling dalam yakni 78,70% dari sebelumnya Rp3,85 triliun.

Dari total dividen yang disebar, 60% akan disetorkan perseroan ke kantong negara, sementara 40% lainnya kepada pemilik saham. Adapun nilai yang disetorkan ke kas negara setara dengan Rp492,58 miliar dan kepada pemegang saham sebesar Rp327,52 miliar

BTN Tidak Membagi Deviden
Karyawan melintas di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Berbeda dari anggota Himbara lainnya, BTN justru memutuskan untuk tidak membagikan dividen sama sekali. Alasannya, perseroan ingin memperkuat modal inti yang hingga akhir 2020 masih senilai Rp17,62 triliun dengan rasio 13,64%.

Dengan absennya pembagian dividen, perseroan berharap dapat menaikkan modal inti secara bertahap hingga di atas 17%. Dengan kata lain, negara tak mendapatkan pemasukan dividen dari bank dengan kinerja paling fantastis tahun lalu.

Padahal, BTN tahun lalu mampu melipatgandakan laba bersih hingga Rp1,61 triliun atau meroket 671,6% dari Rp209 miliar pada 2019.