doodle Ismail Marzuki.jpg
Nasional

Dobrak Stereotip Pemalas, Ini 3 Tokoh Ternama Suku Betawi yang Terkenal

  • Meski stereotip negatif melekat pada keturunan Betawi, nyatanya sejumlah tokoh keturunan Betawi memiliki jasa besar

Nasional

Rizky C. Septania

JAKARTA - Betawi merupakan salah satu suku yang tinggal di wilayah Jakarta. Bahkan, suku Betawi bisa dikatakan sebagai suku indigenus yang mendiami wilayah ibukota.

Budaya Betawi bisa dikatakan unik lantaran memiliki kesamaan dengan sejumlah budaya luar seperti Arab, Tiongkok, hingga Portugis.

Sayangnya, meski unik, orang Betawi punya stereotip lawas yang bisa dibilang kurang baik. Sejumlah orang mengecap suku Betawi sebagai orang pemalas yang hidup dari tanah peninggalan leluhur.

Tak hanya itu, orang Betawi identik dengan gaya bicaranya yang 'nyablak', sehingga tak jarang dianggap sebagai golongan kurang berpendidikan.

Meski stereotip negatif melekat pada keturunan Betawi, nyatanya sejumlah tokoh keturunan Betawi memiliki jasa besar. Di antaranya ikut mengharumkan nama Indonesia di mancanegara dan mengikis stereotip negatif.

Merangkum dari beberapa sumber, berikut adalah sejumlah tokoh berpengaruh yang memiliki darah keturunan suku Betawi.

1. Benyamin Sueb

Benyamin Sueb merupakan seorang seniman, aktor, dan penyanyi yang meramaikan jagat hiburan dan perfilman Indonesia. Pria yang akrab disapa Bang Ben semasa hidupnya ini lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939.

Semasa hidupnya, Benyamin  menjadi figur yang melegenda di kalangan masyarakat Betawi. Sebab, ia berhasil menjadikan budaya Betawi dikenal luas hingga ke mancanegara. 

Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut.

2. M.H Thamrin

Muhammad Hoesni Thamrin atau yang dikenal dengan sebutan M.H. Thamrin. Tokoh Betawi yang satu ini merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.

M.H. Thamrin lahir dan tinggal di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ia lahir pada tanggal 16 Februari 1894. Masa kecilnya, MH Thamrim mendapat julukan Mat Seni dari teman temannya.

Ayahnya adalah seorang Wedana, pembantu Bupati yang membawahi beberapa orang Camat pada masa itu. Sebagai putra Wedana, M.H. Thamrin berkesempatan sekolah sampai tingkat tinggi. 

Tiap pulang sekolah ia selalu melewati kampung-kampung pribumi yang kumuh. Dari situ, timbulah keinginannya untuk memperbaiki nasib masyarakat pribumi.

Semasa sekolah, M.H. Thamrin diketahui sudah tertarik pada politik. Ia sering berkumpul dengan pemuda-pemuda dari berbagai perkumpulan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa.

3. Ismail Marzuki

Ismail Marzuki dikenal sebagai salah satu komposer legendaris Indonesia. Ia banyak menciptakan lagu perjuangan yang dikenal hingga saat ini.

Ismail Marzuki lahir di kawasan Kwitang. Semasa hidupnya, Ia mendedikasikan diri pada pentas seni dan penciptaan lagu. Genre lagu yang ia ciptakan pun beragam, mulai dari keroncong hingga musik jeni swing yang populer kala itu.

Pada masa jayanya, lagu ciptaan Ismail Marzuki kerap disandingkan dengan Bing Crosby—musisi, penyanyi, penulis lagu, dan aktor Amerika Serikat dari generasi yang sama. Selera penampilannya pun menyerupai.

Namun, hidup Ismail tidak panjang. Dia meninggal pada usia 44 tahun karena sakit pada tahun 1958. Meski begitu, jejak langkahnya masih membekas dalam sampai sekarang, terutama lewat lagu-lagu gubahannya.