Jerman Khawatir, Rusia Akan Setop Total Pasokan Gasnya
Dunia

Dokumen AS Bocor, Ukraina Rupanya Biang Kerok Ledakan Pipa Nord Stream 2

  • Amerika Serikat (AS) mengetahui rencana Ukraina untuk menyerang pipa gas alam Nord Stream.

Dunia

Rizky C. Septania

MOSKOW- Amerika Serikat (AS) mengetahui rencana Ukraina untuk menyerang pipa gas alam Nord Stream. Menurut CIA, dalam sebuah informasi rahasia yang bocor, hal ini sudah direncanakan tiga bulan sebelum pipa bawah air itu meledak September tahun lalu.  

Mengutip Reuters Rabu, 7 Juni 2023, CIA telah mengetahui bahwa Ukraina memiliki rencana menghancurkan Nord Stream  Juni lalu melalui agen mata-mata Eropa. Adapun operasi peledakan ini melibatkan  enam orang pasukan operasi khusus Ukraina yang bermaksud meledakkan proyek Rusia ke Jerman.

Laporan CIA terkait rencana ledakan Nord Stream dibagikan secara online di Discord. Adapun pembocor informasi  konon dilakukan oleh anggota Garda Nasional Udara Jack Teixeira  yang ditangkap pada bulan April.  

Saat ini, Teixeira sendiri telah didakwa sehubungan dengan kebocoran dokumen sensitif AS. Namun, Salah satu teman online Texiera memiliki salinannya.

Adapun laporan intelijen terkait ledakan Nord Stream  didasarkan pada informasi yang diberikan oleh seseorang di Ukraina. Mengutip  Washington Post, menambahkan  CIA juga membagikannya dengan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya pada Juni 2022.

Laporan The Post mengatakan para pejabat di berbagai negara telah mengkonfirmasi bahwa ringkasan intelijen yang diposting di Discord sebagai sesuatu yang akurat dan menyatakan apa yang dikatakan oleh dinas Eropa kepada CIA.

Penyelidikan Masih Aktif

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa penyelidikan atas serangan Nord Stream masih berlangsung.

"Hal terakhir yang ingin kami lakukan dari podium ini adalah mendahului penyelidikan itu," kata Kirby.

Perlu diketahui, invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia menjadi sorotan politik. Penghancuran jalur pipa Nord Stream mempercepat peralihan kawasan itu ke pemasok energi lainnya.

Sebagai informasi, Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 yang masing-masing terdiri dari dua pipa, dibangun oleh Gazprom yang dikontrol negara Rusia untuk memompa 110 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke Jerman.

Beberapa ledakan bawah air memecahkan Nord Stream 1 dan pipa Nord Stream 2 yang baru dibangun yang menghubungkan Rusia dan Jerman melintasi Laut Baltik pada September 2022.

Adapun Ledakan terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark. Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja. Namun, negara tersebut belum menentukan siapa yang bertanggung jawab. 

Washington dan NATO menyebut insiden itu sebagai tindakan sabotase. Moskow menyalahkan Barat, menuduh penyelidik berlambat-lambat dan berusaha menyembunyikan siapa yang berada di balik serangan itu.