Kalyazin, Rusia
Dunia

Dokumen Rahasia Bocor, Rencana Rusia Caplok Belarusia 2030 Terkuak

  • Dalam dokumen tersebut, tertulis rencana Rusia untuk mencaplok Belarusia pada 2030

Dunia

Rizky C. Septania

MOSKOW- Sebuah dokumen rahasia yang disebut berasal dari kantor eksekutif Presiden Rusia, Vladimir Putin bocor ke tangan sekumpulan Jurnalis Eropa.

Dalam dokumen tersebut, tertulis rencana Rusia untuk mencaplok negara sekutunya, Belarusia menjadi bagian dari negaranya pada 2030.

Dokumen yang diklaim sebagai bagian dari strategi internal menjabarkan bagaimana Rusia berencana untuk menyingkirkan apa yang tersisa dari kemerdekaan Belarus selama rencana jangka panjang.

Dalam melancarkan aksinya, ini akan melibatkan pembentukan sentimen pro-Rusia yang lebih kuat dalam jangka panjang serta memperluas kehadiran militer Rusia di sana.

Selain itu, Pemerintah juga akan mempermudah warga Belarus untuk pindah kewarganegaraan ke Rusia. Dengan demikian, Rusia dan Belarusia bisa membentuk sebuah negara serikat yang dipimpin oleh Rusia.

Mengutip Insider Rabu, 22 Februari 2023, dokumen itu dibuat pada akhir 2021. Hingga saat ini, tak ada tanda-tanda bahwa negeri beruang merah mengubah strategi tersebut. Meski begitu, tidak diketahui juga apakah langkan Rusia menginvasi Ukraina akan menggangu rencana tersebut.

Sebagaimana diketahui, saat ini Belarusia sudah terlihat sebagai negara boneka Rusia. Bahkan presiden Belarusia, Alexander Lukashenko dianggap sebagai salah satu sekutu terdekat Putin.

Timeline rencana

Pada dokumen yang bocor, rencana dilakukan dengan pendekatan formal yang mengikat Belarusia ke Rusia. Selain itu, secara perlahan, Rusia akanmenghapus tanda-tanda kemerdekaan yang dimiliki negara itu saat ini.

Sebagai permulaan, pada tahun 2022, Rusia akan mengadvokasi pembentukan sentimen pro-Rusia di elit politik dan militer dan penduduk serta membatasi pengaruh kekuatan nasionalis dan pro-Barat di Belarusia. Selain itu, pada tahun ini, Rusia akan mengubah konstitusi Belarus menjadi lebih pro-Rusia.

Sebagaimana diketahui, Belarusia telah membuat kemajuan dalam hal ini. Referendum Februari 2022 menghapus status non-nuklir negara itu, dengan pemungutan suara yang dianggap palsu oleh Barat dan konsesi kepada Putin.

Rusia juga telah memperluas kehadiran militernya di negara itu, baik menjelang dan selama invasi ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Ukraina dan Barat khawatir tentara Belarus pada akhirnya bisa bergabung dalam pertarungan Rusia.

Pada tahun 2025, dokumen itu mengatakan seharusnya juga ada kehadiran militer Rusia yang lebih besar di Belarusia. Adapun cara yang lebih mudah bagi warga Belarusia untuk mendapatkan paspor Rusia, dan kelompok pengaruh pro-Rusia yang berkelanjutan dalam politik, militer, dan bisnis Belarusia.

Pada akhirnya, di tahun 2030 Rusia akan memiliki kontrol ruang informasi di Belarusia.

Terjadi di Ukraina

Sebelum bocor, rencana Rusia untuk mencaplok negara tetangganya tampaknya sudah terjadi di Ukraina jauh sebelum konflik berlangsung.

Di beberapa bagian Ukraina yang telah didudukinya, Rusia telah berusaha menghapus setiap penanda kehidupan dan budaya Ukraina .

Hal ini dimulai dengan memperkenalkan paspor dan uang Rusia, mengganti politisi Ukraina dengan tokoh yang didukung Rusia, dan menghapus buku pelajaran Ukraina.

Michael Carpenter, Duta Besar AS untuk Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, mengatakan bahwa tujuan Rusia berkaitan dengan Belarus sama dengan Ukraina.

“Hanya di Belarusia, itu lebih mengandalkan paksaan daripada perang. Tujuan akhirnya masih penggabungan grosir,” ujarnya sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Hal senada dikemukakan oleh pimpinan oposisi Belarusia yang kini diasingkan di Lithuania, Svetlana Tsikhanovskaya. Ia mengatakan bahwa Pembentukan Negara Persatuan menjadi ancaman bagi rakyat Belarusia dan kenegaraan Belarusia.

"Ini bukan persatuan yang setara. Ini adalah peta jalan untuk penyerapan Belarusia oleh Rusia," ujarnya.