<p>Petugas menunjukkan sample spesimen warga usai melakukan tes PCR Kumur drive thru di GSI Lab, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Dompet Dhuafa Bantah Terlibat dalam Pusaran Bisnis Tes PCR

  • Informasi yang menyatakan bahwa pihaknya memiliki 40 lab penanganan PCR adalah tidak benar
Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa membantah kabar yang menyebut keterkaitannya dalam pusaran bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) dan swab antigen COVID-19.

Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman meluruskan, informasi yang menyatakan bahwa pihaknya memiliki 40 lab penanganan PCR adalah tidak benar. Dompet Dhuafa (Yayasan Dompet Dhuafa Republika/ YDDR) tidak memiliki kepemilikan atas PT DDSM (Daya Dinamika Sarana Medika).

“Jaringan layanan kesehatan Dompet Dhuafa adalah PT DDM (DD Medika),” ujar Bambang dalam keterangan resmi, Jumat 12 November 2021.

Bambang memahami, serial aturan pemerintah yang mewajibkan untuk swab antigen maupun tes PCR sebagai syarat mobilitas masyarakat, membuat berbagai pihak berlomba menyediakan layanan tersebut. Apalagi, merebaknya pos layanan berbayar akan tes tersebut, tentu membuat masyarakat menerka spekulasi bisnisnya. 

Akan tetapi, ia memastikan Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal dengan sebutan Dompet Dhuafa Republika, tetap menjaga independensi sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa.

Sebagaimana diketahui, Dompet Dhuafa fokus pada pengelolaan dana Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (ZISWAF), serta dana lainnya yang halal dan legal, baik dari perorangan, kelompok, perusahaan maupun lembaga.

Di tengah masih merebak wabah COVID-19, Dompet Dhuafa terus menyelenggarakan program Mitigasi Bencana Penyebaran Virus, Tes Antibodi, Tes Antigen dan PCR gratis bagi masyarakat dhuafa di Indonesia, juga membuka layanan Crisis Center untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-19.