Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump (Reuters/Leah Millis)
Dunia

Donald Trump Dinyatakan Bersalah, Berikut Dampaknya terhadap Pemilu dan Sahamnya

  • Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan bersalah dalam persidangan pidana terkait uang tutup mulut, sebuah keputusan bersejarah yang bisa mengguncang kampanye pemilu 2024. Dia menjadi presiden AS pertama, dulu atau sekarang, yang didakwa dan dihukum karena kejahatan.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan bersalah dalam persidangan pidana terkait uang tutup mulut, sebuah keputusan bersejarah yang bisa mengguncang kampanye pemilu 2024. Dia menjadi presiden AS pertama, dulu atau sekarang, yang didakwa dan dihukum karena kejahatan.

Dilansir dari BBC, pada Jumat, 31 Mei 2024, Donald Trump dijadwalkan menerima vonis beberapa hari sebelum Konvensi Nasional Partai Republik, di mana ia diharapkan secara resmi menjadi calon presiden partai tersebut. Timnya khawatir setelah melihat putusan pengadilan terkait uang tutup mulut.

Sidang vonis Trump dijadwalkan pada 11 Juli, sementara konvensi akan dimulai pada 15 Juli di Milwaukee. Trump harus hadir di pengadilan untuk mendengar vonisnya. Hakim akan mempertimbangkan beberapa tatis dalam menjatuhkan hukuman, termasuk usia Trump.

Hukuman yang mungkin dijatuhkan bisa berupa denda, masa percobaan atau pengawasan, atau bahkan hukuman penjara.

Apakah Trump Masih Bisa Mencalonkan Diri Sebagai Presiden?

Ya. Konstitusi AS menetapkan beberapa persyaratan dasar untuk calon presiden, di antaranya berusia minimal 35 tahun, merupakan warga negara AS yang lahir secara alami, dan telah tinggal di AS setidaknya selama 14 tahun. Tidak ada aturan yang melarang calon yang memiliki catatan tatisti.

Namun, putusan bersalah ini bisa mempengaruhi hasil pemilihan presiden pada bulan November. Jajak pendapat yang dilakukan oleh Bloomberg dan Morning Consult awal tahun ini menunjukkan bahwa 53% pemilih di negara bagian utama tidak akan memilih kandidat dari Partai Republik jika dia dinyatakan bersalah.

Jajak pendapat lain yang dilakukan oleh Universitas Quinnipiac bulan ini menunjukkan, 6% pemilih Trump kemungkinan besar tidak akan memilihnya lagi, hal ini merupakan konsekuensi dari persaingan yang begitu ketat.

Jajak pendapat menunjukkan, ia berada dalam perselisihan tatistic dengan Presiden Joe Biden dan mempertahankan sedikit keunggulan di banyak negara bagian yang akan menentukan pemilu. 

Bagaimana Nasib Saham Trump?

Dilansir dari The Independent, saham perusahaan media Donald Trump turun lebih dari 6% dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Kamis, setelah mantan presiden tersebut dinyatakan bersalah dalam pengadilan pidana bersejarah di New York.

Juri memvonis Trump atas 34 tuduhan memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran kepada bintang porno Stormy Daniels menjelang pemilu 2016. Daniels mengklaim mereka berhubungan seksual pada tahun 2006, namun Trump membantahnya.

Vonis ini adalah pertama kalinya dalam sejarah AS seorang presiden dihukum secara pidana, dan Trump mungkin menghadapi kemungkinan hukuman penjara saat ia berkampanye untuk pemilihan presiden tahun 2024.

Penurunan ini merupakan berita buruk terbaru bagi Trump Media and Technology Group, perusahaan induk dari jaringan sosial Truth Social milik mantan presiden tersebut.

Perusahaan tersebut melaporkan kerugian sebesar $327,6 juta pada kuartal pertama bulan ini, yang menyebabkan saham Trump Media and Technology Group turun sebesar 13,2%.

Menurut analisis dari The Independent, penurunan itu secara pribadi merugikan mantan presiden tersebut lebih dari $766 juta.

Sahamnya juga mengalami penurunan tajam dalam beberapa bulan terakhir, termasuk turun lebih dari 18% pada hari dimulainya uji coba uang rahasia mantan presiden tersebut.

Trump berharap keadaan hukum dan keuangannya akan membaik dalam beberapa bulan mendatang. Pada awal Mei, dia dianugerahi tambahan earnout share senilai $1,8 miliar di perusahaan tersebut.