Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di Solo, Jumat, 26 Juli 2024.
Nasional

Dongkrak Pamor Prabowo, 77,6 Persen Masyarakat Diklaim Dukung Program Makan Bergizi

  • Hasil survey tersebut menyebut sosialisasi yang gencar dari pemerintah berhasil memperkenalkan program ini ke publik, dengan 86,5 persen responden menyatakan telah mengetahui tentang inisiatif ini.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto diklaim mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan dukungannya terhadap program yang bertujuan memperbaiki kualitas gizi masyarakat dan mengurangi angka stunting di Indonesia. 

Hasil survey tersebut menyebut sosialisasi yang gencar dari pemerintah berhasil memperkenalkan program ini ke publik, dengan 86,5 persen responden menyatakan telah mengetahui tentang inisiatif ini.

"Sangat tinggi sekali yang setuju, 77 persen. Tapi ini sedikit lebih rendah dari public confident Pak Prabowo sebesar 85 persen," terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi,  kala merilis survei tersebut di Jakarta, dilansir Senin, 28 Oktober 2024.

Metodologi Survei

Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia, dengan margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini diklaim mewakili distribusi demografi Indonesia, sehingga hasilnya diharapkan mencerminkan pandangan mayoritas masyarakat Indonesia mengenai program Makan Bergizi Gratis.

Dukungan Publik Terhadap Program dan Presiden

Program Makan Bergizi Gratis dianggap sejalan dengan prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mengurangi stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, menjadikannya sebagai bagian penting dari agenda pembangunan nasional.

Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa tingginya dukungan publik terhadap program ini berpotensi memperkuat legitimasi pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 

Namun, survei ini juga menekankan tantangan serius yang mungkin akan dihadapi Prabowo dalam memastikan keberhasilan implementasi program tersebut.

Risiko Jika Program Tidak Terealisasi

Survei tersebut juga mencatat adanya risiko penurunan kepercayaan publik jika program ini tidak terealisasi atau gagal mencapai sasaran. Masyarakat menaruh harapan besar pada komitmen pemerintah dalam melawan stunting dan memperbaiki asupan gizi anak-anak Indonesia, yang berdampak pada kesejahteraan generasi mendatang. 

Bila tidak terlaksana dengan baik, ada kekhawatiran bahwa ekspektasi tinggi ini bisa berbalik menjadi kekecewaan yang menurunkan kredibilitas kepemimpinan Prabowo.

Manfaat Program Menurut Responden

Dari sisi manfaat, sekitar 65,6 persen responden percaya bahwa program ini akan mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak. 

Selain itu, 66,1 persen responden yakin bahwa inisiatif ini akan berdampak signifikan dalam menekan angka gizi buruk dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.

Masyarakat juga optimis bahwa prorgam ini akan secara langsung akan berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia. Dalam jangka panjang, program ini diyakini dapat menjadi investasi penting dalam mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan produktif.