Dongkrak Pendapatan, Batam Kembangkan Pariwisata Mangrove
- Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), berencana mengembangkan pariwisata berbasis hutan mangrove untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Nasional
JAKARTA - Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), berencana mengembangkan pariwisata berbasis hutan mangrove untuk meningkatkan perekonomian daerah. Salah satu upaya awal yang dilakukan adalah penguatan aset pada kawasan mangrove.
Sekretaris Daerah (Sekda), Batam, Jefridin, mengatakan ekosistem mangrove memiliki banyak fungsi meliputi fisik, kimia, biologis, ekonomis dan geopolitik. Pihaknya berencana mengembangkan sisi ekonomis untuk memberi nilai tambah keberadaan mangrove.
Aset daerah berupa ekosistem mangrove, imbuhnya, dapat dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan skema kerjasama. “Dengan mengembangkan kawasan mangrove sebagai destinasi pariwisata, harapannya pendapatan masyarakat dapat meningkat,” ujar Jefridin dikutip dari batam.go.id, Selasa 25 Juli 2023.
- Buku Pesanan Jet Tempur Rafale Kosong, Menunggu Indonesia
- Resmi ke Al Nassr, Gaji Alex Telles Naik Rp40 Miliar per Tahun
- TikTok Shop Ancam UMKM Lokal, Indef Minta Kemendag Revisi Peraturan
Sebagai informasi, ekosistem mangrove yang terdapat dalam kawasan hutan lindung (HL dan HP) merupakan aset milik Pemerintah Provinsi. Adapun pengelolaannya dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepri.
Jefridin mengatakan untuk ekosistem mangrove yang berada di luar kawasan hutan yang sekiranya memiliki potensi aset Pemerintah koya atau Kabupaten, akan ditingkatkan statusnya dengan sertifikasi. "Agar selanjutnya dapat dikelola secara efektif,” terang Jefridin.
Upaya tersebut diharapkan dapat berdampak pada masyarakat ketika kawasan telah ditetapkan sebagai destinasi wisata. "Masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai area penangkapan ikan dan berbagai hewan laut yang sangat bergantung pada ekosistem mangrove tersebut,” tukas Jefridin.