Dongkrak Pendapatan, Kemendag Permudah Fasilitas Ekspor ke Jepang
- JAKARTA - Berdasarkan data dari laman resmi Kementerian Perdagangan Dalam Negeri (Kemendagri), tercatat total ekspor Indonesia US$21,72 miliar naik dibandingkan
Makroekonomi
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempermudah fasilitas ekspor ke Jepang dengan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) Elektronik (e-form) pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 22 Tahun 2023.
Beleid tersebut dinilai sejalan dengan upaya peningkatan fasilitasi ekspor hubungan perdagangan bilateral Indonesia dengan Jepang. Adapun pemberlakuan SKA Elektronik Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) mulai 26 Juni 2023. “Indonesia optimistis hubungan antara Jepang dan Indonesia dapat ditingkatkan,” ujar Mendag, Zulkifli Hasan, dalam keterangan resmi, Rabu 12 Juli 2023.
Permendag Nomor 22 Tahun 2023 berisi ketentuan Asal Barang Indonesia dan Ketentuan Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk Barang Asal Indonesia Berdasarkan Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi (Agreement Between The Republic of Indonesia and Japan for an Economic Partnership).
IJEPA berlaku sejak 2008 dan menjadi tonggak penting hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso, Jepang adalah salah satu mitra dagang ekspor dan impor yang sangat potensial bagi Indonesia.
- 5 Jenis Renovasi Rumah yang Justru Menghabiskan Uang dengan Sia-sia
- Xi Jinping Ingin China dan Rusia Pimpin Reformasi Tata Kelola Global
- IHSG Ditutup Menguat 0,98 Persen, Teguk (TGUK) Berbalik Jadi Top Losers
Menurut Budi, kehadiran Permendag diharapkan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha terutama saat mengajukan klaim preferensi di negara tujuan ekspor, yaitu Jepang. "SKA elektronik tidak memerlukan lagi SKA paper yang berisiko hilang atau rusak dalam perjalanan” jelas Budi.
Kementerian Perdagangan Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat total ekspor Indonesia Juni 2023 sebesar US$21,72 miliar (Rp327 triliun), naik dibandingkan ekspor April 2023 yakni US$19,29 miliar (Rp290,7 triliun). Adanya peningkatan layanan kerja sama dengan Jepang diharapkan mendongkrak nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyatakan nilai ekspor Mei 2023 tercatat naik 0,96% dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2022 yakni US$21,51 miliar. “Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor satu bulan pasca liburan itu selalu menunjukkan pola meningkat. Jadi ini pola yang berulang,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi.
Secara keseluruhan, nilai ekspor indonesia Januari-Mei 2023 mencapai US$108,06 miliar atau turun 6,01% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.