Perusahaan raksasa properti China, Evergrande Group, terancam gagal bayar utang hingga ribuan triliun. / Evergrande.com
Dunia

Dongkrak Sektor Properti, China Uji Coba Pemanfaatan Private Equity untuk Pembiayaan Real Estate

  • Komisi Regulasi Sekuritas China mengizinkan uji coba penggunaan dana Private Equity (PE) untuk investasi perumahan.

Dunia

Rizky C. Septania

BEIJING - Komisi Regulasi Sekuritas China mengizinkan uji coba penggunaan dana Private Equity (PE) untuk investasi perumahan. Dana tersebut bisa digunakan termasuk untuk proyek  properti yang sedang dibangun, perumahan harga  terjangkau, hingga sewa rumah.

Selain untuk perumahaan, PE juga diperbolehkan untuk dimanfaatkan dalam investasi  proyek real estate.

Mengutip Bloomberg Selasa, 21 Februari 2023, investor yang ingin terlibat dalam produk percontohan harus mengucurkan dana kisaran 10 juta yuan atau kisaran Rp22 miliar (asumsi kurs Rp2.200 per yuan). Namun, regulator tidak menentukan kapan program tersebut akan dimulai.

Lantaran dukungan tersebut, harga saham sejumlah perusahaan dilaporkan melonjak pada Selas,a sehingga dapat meningkatkan pendanaan untuk pengembangan properti yang lesu.

Sebagai bagian dari rencana penyelamatan sejak akhir tahun lalu, pihak berwenang mengakhiri larangan penggalangan dana ekuitas untuk membangun dan memperluas program guna memfasilitasi penjualan obligasi lokal dengan jaminan pemerintah.

“Uang yang terkumpul dari dana ini kemungkinan besar akan mengalir ke proyek perumahan yang terhenti, serta properti sewaan dan real estate komersial. Itu akan memfasilitasi pengiriman proyek properti dan merger dan akuisisi untuk proyek real estat,” kata Direktur riset di E-house China Research & Development Institute Yan Yuejin, sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini China diketahui tengah meningkatkan upayanya untuk menahan kemerosotan sektor properti.

Hal ini diawali dengan langkah pemerintah memberi arahan pada regulator perbankan dan sekuritas untuk membantu memperbaiki neraca pengembang yang penting secara sistemik.

Hal ini kemudian membuat harga rumah stabil pada Januari sekaligus mengakhiri penurunan selama 16 bulan setelah pemerintah memperluas kebijakan stimulus untuk sektor tersebut.