Groundbreaking Park Serpong oleh 
Lippo Karawaci (LPKR)
Properti

Dorong ESG, Lippo Karawaci (LPKR) Targetkan 90 Persen Rumah Terjual di Bawah Rp2 Miliar

  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki target pada 2030, minimal 90% dari rumah yang terjual memiliki harga di bawah Rp 2 miliar setiap tahunnya.

Properti

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki target pada 2030, minimal 90% dari rumah yang terjual memiliki harga di bawah Rp 2 miliar setiap tahunnya. 

Group CEO Lippo Karawaci (LPKR) John Riady mengatakan target tersebut merupakan bagian dari agenda berkelanjutan 2030 yang diusung oleh LPKR, fokus pada penyediaan perumahan yang terjangkau.

John menjelaskan agenda keberlanjutan 2030 dari LPKR menerjemahkan ambisi Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan menghasilkan dampak yang menguntungkan bagi para pemangku kepentingan dan meningkatkan tingkat akuntabilitas.

Sebab, lanjut John, LPKR juga memiliki tekad untuk meningkatkan kualitas hidup, memperhatikan lingkungan, berinvestasi dalam sumber daya manusia, serta menerapkan praktik terbaik.

“Untuk meningkatkan kualitas kehidupan, LPKR menargetkan penyediaan perumahan yang terjangkau. Untuk itu, pada 2030, setidaknya 90% rumah terjual dengan harga di bawah Rp 2 miliar setiap tahunnya dan realisasinya pada 2022 tercatat sebanyak 97% rumah terjual dengan harga di bawah Rp2 miliar,” ujarnya dalam siaran pers, pada Rabu, 13 Desember 2023. 

Komitmen LPKR terhadap ESG juga tercermin dalam penyediaan akses kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik yang berkualitas. Langkah ini telah diwujudkan melalui kehadiran Siloam Hospitals di lebih dari 60% provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 40% dari portofolio rumah sakit berada di luar Jawa.

“Realisasinya pada 2022, rumah sakit dan klinik hadir di 23 provinsi di Indonesia. Angka itu menunjukan 61% dari jumlah provinsi Indonesia. Dengan sebanyak 19 rumah sakit berlokasi di luar Jawa setara 46% dari portofolio kami,” jelas John. 

John juga menyatakan bahwa dalam agenda berkelanjutan tersebut, LPKR telah menetapkan target kumulatif sebanyak 3 ribu kegiatan masyarakat di bawah program 'Lippo untuk Indonesia PASTI', serta mendukung 30 ribu UMKM. Bahkan, para 2022, imbuh John, telah ada  432 kegiatan masyarakat di bawah program 'Lippo untuk Indonesia PASTI' dan dukungan bagi 2.989 UMKM.

Selain itu, dalam agenda berkelanjutan, LPKR juga memasukkan aspek kepedulian pada lingkungan. LPKR menargetkan pengurangan intensitas emisi bangunan sebesar 35% pada 2035, dengan target pengurangan 15% pada 2030. 

John merincikan bahwa pada 2022 telah tercapai pengurangan sebesar 30% pada intensitas emisi bangunan. LPKR juga berusaha mencapai target 20% konsumsi air dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2030, yang telah mencapai 15% pada tahun 2022.

“LPKR menargetkan 30% peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutan, dan pada tahun 2022 sudah 19% peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutanm” tambahnya.

John menegaskan, perusahaan berkomitmen untuk mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif berskala besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk bagi generasi mendatang. 

“Agenda Keberlanjutan 2030 mengartikulasikan ambisi ESG LPKR melalui hasil nyata dan memberikan dampak berarti bagi para pemangku kepentingan,” tutup John.