Dorong Inklusi Keuangan, BNI Life Konsisten Jalankan Program Inovatif
- PT BNI Life Insurance terus berkomitmen menginisiasi berbagai pengembangan produk digital. Hal itu untuk mendorong literasi dan inklusi asuransi Indonesia.
Finansial
JAKARTA – Perusahaan pelayanan jasa asuransi, PT BNI Life Insurance terus berkomitmen menginisiasi berbagai pengembangan produk digital. Hal itu untuk mendorong literasi dan inklusi asuransi Indonesia.
Diketahui literasi keuangan di bidang asuransi di Indonesia pada 2022 telah mencapai 30,46 persen, dengan tingkat inklusi keuangan mencapai 16,63 persen. Data ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi meningkat, dan potensi peningkatan pembelian produk asuransi masih sangat besar.
Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriany berpendapat, bahwa capaian inklusi asuransi Indonesia masih dapat terus ditingkatkan dan perlu diikuti dengan berbagai program peningkatan literasi. Terlebih saat ini asuransi jiwa masih ditempatkan sebagai kebutuhan tersier.
- Prigozhin Dipastikan Tewas, Anggota Wagner Wajib Lakukan Sumpah Setia
- Penumpang KRL Solo-Yogyakarta Terus Meningkat
- LRT Beroperasi, Ini 18 Stasiun yang Siap Layani Penumpang
“Tentunya terobosan program-program inovatif sangat dibutuhkan bagi industri asuransi Indonesia. Kami akan terus membantu otoritas untuk dapat terus proaktif meningkatkan literasi dan inklusi asuransi Indonesia,” kata Neny dalam siaran pers, Senin 28 Agustus 2023.
Neny mengatakan, BNI Life menyadari bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang asuransi memerlukan pendekatan yang lebih dari sekadar promosi dan strategi pemasaran konvensional. Perseroan sadar upaya sosialisasi membutuhkan solusi produk yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk manfaat, keterjangkauan, dan kualitas layanan pascapenjualan.
Oleh karena itu BNI Life mengusulkan program literasi keuangan, termasuk pendidikan asuransi jiwa, dimulai sejak usia dini. Pendidikan keuangan harusnya menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tingkat lanjutan.
Neny menyampaikan BNI Life juga telah mengadopsi digitalisasi dengan penjualan produk asuransi melalui platform digital seperti microsite PlanBLife dan BNI Mobile Banking. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan pengalaman masyarakat terhadap manfaat produk asuransi serta dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kami tentunya senantiasa berkomitmen untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta inovasi dalam sektor asuransi, menciptakan masa depan keuangan yang aman bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Kinerja BNI Life
Pada semester I-2023, total asset BNI Life mencapai Rp24,2 triliun atau naik sebesar Rp1,69 triliun secara tahunan. Peningkatan asset tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan asset investasi yang berasal dari premi bisnis baru dan premi lanjutan. Hal itu sejalan dengan strategi BNI Life untuk mencapai target total asset di atas Rp25 triliun.
Selain itu, GWP (Gross Written Premium) yang merupakan bisnis utama Asuransi di buku sebesar Rp2,4 triliun, dan juga pendapatan dari investasi sebesar Rp853 miliar atau tumbuh 51,9% YoY, sehingga Total Income mencapai Rp3,25 triliun. Dari sisi laba bersih mencapai Rp129,6 miliar atau mengalami pertumbuhan 17% YoY.
Selain dari sisi keuangan, sisi risiko BNI Life juga terjaga dengan prudent tercermin dari Risk Based Capital (RBC) di semester 1 2023 sebesar 689% atau hampir 6 kali lipat diatas ketentuan regulator sebesar 120%, yang artinya BNI Life memiliki kemampuan 6 kali dari total keseluruhan klaim yang harus dibayarkan jika terjadi risiko dari seluruh pemegang polis.