Dorong Ketersediaan Listrik Gorontalo, GTS Internasional (GTSI) Pindahkan FSRU Amurang
- PT GTS Internasional Tbk (GTSI) telah melakukan relokasi di Teluk Amurang ke Teluk Gorontalo, yang ditandai dengan berhasilnya transfer kargo perdana dari kapal LNGC Triputra ke FSRU Sulawesi pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Korporasi
JAKARTA - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) telah melakukan relokasi di Teluk Amurang ke Teluk Gorontalo, yang ditandai dengan berhasilnya transfer kargo perdana dari kapal LNGC Triputra ke FSRU Sulawesi pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Direktur Utama GTS Internasional Kemal Imam Santoto mengungkapkan, relokasi proyek FSRU Gorontalo bertujuan untuk mensupport pasokan listrik yang terdapat di Gorontalo.
"FSRU Gorontalo merupakan proyek citra stategisdalam menjaga supply pasokan listrik wilayah Gorontalo melalui power plant Maleo," ujar Kemal dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 4 Feberuari 2022.
Adapun relokasi proyek gorontalo ini di dasari oleh rencana pembangunan unit fasilitas regasifikasi gas terapung atau Floating Storage Reasification Unit (FSRU) yang akan dibangun di Sumatera Utara, Muara Tawar Jakarta dan Gorontalo, yang mana perseroan turut berkontribusi di proyek Sulawesi Utara.
- Ada Kemungkinan Terjadinya Crypto Winter, Investor Diperingatkan untuk Waspada
- BUMN Virama Karya Buka Lowongan Kerja, Simak Kriteria dan Penempatannya
- 5 Stadion Bola di Dunia dengan Desain Menarik dan Keren, Ada yang Mirip Peci
Kemal menambahkan FSRU ini unik karena storagenya bergerak secara operasional mudah dipindahkan dan efisien karena terapung.
Pada pelaksanaanya, FSRU Amurang bekerja sama dengan PT PLNGG, dan perseroan setelah berhasil melakukan STS transfer antara LVMPP Karadenis dan Triputra pada 2019.
Kapal Triputra sendiri merupakan kapal yang memiliki kapasitas angkut 22.500 meter kubik milik perseroan yang dikelola oleh enntitas usaha perseroan yakni PT Humoloco LNG Indonesia.
Setelah Karendis habis kontrak perseroan melanjutkan pembangkit listik dengan di pindakan ke Gorontralo, yang mana pada kargo pertama diangkut Triputra dari Bontang lalu discharge ke FSRU dan melakukan regasifikasi, kemudian disalurkan ke Power Plant PLTG Maleo, dengan menghasilkan daya listrik sebesar 100MW.
Dengan adanya pemindahan pasokan FSRU ini, memnunjukan kemampuan operasional perseroan terkait mobilisasi FSRU tersebut yang telah siap sejak pertengahan Januari 2022 dan berkoordinasi dengan PLNGG.
Di sisi lain, GTSI telah mengaukisisi PT Anoa Sulawesi Regas (ASR) yang merupakan anak usaha PT Sulawesi Regas Satu, sebagai pemegang proyek FSRU Sulawesi Utara.