Ilustrasi sepeda motor listrik Electrum yang digunakan mitra driver Gojek dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Industri

Dorong Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Buat Program Sewa Baterai

  • Demi menarik antusias masyarakat terhadap konversi motor listrik. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menawarkan konsep sewa baterai untuk memangkas biaya konversi motor listrik.

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Demi menarik antusias masyarakat terhadap konversi motor listrik, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menawarkan konsep sewa baterai.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam, mengungkapkan skema sewa baterai tersebut telah berjalan di Bali.

"Dari Rp15 juta biaya konversi itu Rp7 juta sudah dapat bantuan pemerintah, sisanya yang Rp8 juta itu kan komponen terbesarnya itu adalah baterai, sekitar Rp7 juta sampai Rp8 juta," katanya beberapa waktu lalu.

Nantinya, skema sewa baterai ini akan memotong biaya konversi hingga Rp8 juta. Dengan adanya program bantuan Pemerintah sebelumnya sebesar Rp7 juta, sehingga diperkirakan masyarakat cukup membayar kurang lebih Rp2 juta untuk mengonversi motor BBM ke motor listrik.

Senda, perkiraan biaya untuk sewa baterainya sekitar Rp300.000 per bulan atau Rp10.000 per hari, jadi masyarakat dapat menukar tanpa harus bayar listriknya.

Ke depan, skema sewa baterai ini diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam program konversi motor listrik sehingga nantinya mampu mendukung target Pemerintah sebanyak 50 ribu unit motor konversi di tahun 2023 dan 150 ribu unit di tahun 2024.

Hingga saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) mengungkapkan bahwa penyediaan infrastruktur pengisian baterai untuk kendaraan listrik telah melampaui target.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari mengatakan, jika mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, Pemerintah merencanakan target infrastruktur pengisian listrik ini terdiri dari charging station dan swap battery maupun instalasi listrik privat sebanyak 1.558 unit di tahun 2024.

"Sampai dengan Juni 2023, telah terbangun 2.188 unit yang terdiri dari 842 unit charging station maupun instalasi listrik private, dan 1.346 unit swap battery," ungkap Ida di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Senin, 31 Juli 2023.