Dorong Perkembangan Wisata, Pemerintah dan Garuda Bahas Penurunan Harga Tiket
- Pemerintah telah menetapkan target ambisius sebanyak 1,25–1,5 miliar perjalanan wisata domestik pada tahun 2024. Selain angka kunjungan yang ambisius, pemerintah juga menetapkan target perputaran uang sektor wisata sebesar Rp3.000 triliun.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Pemerintah dan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, masih melakukan pembahasan terkait penurunan harga tiket pesawat menuju destinasi super prioritas (DSP) seperti Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Meskipun sebelumnya Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi telah mengumumkan niat pemerintah untuk menurunkan harga tiket guna mendorong kunjungan wisatawan, Ade, perwakilan Garuda Indonesia, menyatakan bahwa maskapai masih mempertimbangkan faktor-faktor perhitungan biaya.
Pemerintah berharap adanya penurunan harga tiket sekitar 12–20 persen, namun Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade menegaskan bahwa persentase penurunan tersebut belum ditetapkan dan masih dalam tahap pembahasan bersama para pemangku kebijakan, termasuk Kemenparekraf, Pertamina, dan Angkasa Pura.
“Kami lihat nanti bagaimana dukungan para pemangku kebijakan. Ada banyak pemangku kebijakan yang akan mendukung proses itu” ujar Ade dilansir Antara, Kamis 7 Maret 2024.
Ade mengungkapkan bahwa sejumlah faktor perhitungan biaya harus dipertimbangkan, sehingga penurunan harga tiket tidak hanya bersifat simbolis tetapi juga berkelanjutan bagi industri penerbangan.
"Ada beberapa faktor untuk perhitungan biaya. Nah, ini semua pihak sedang melihat itu dan mempelajari," tambah Ade.
- Jelang Awal Puasa, Siap-Siap Harga Bahan Pokok Meroket
- Saham Mitratel (MTEL) Menguat Usai Laporkan Laba Bersih Rp2,01 Triliun
- Buka Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi, PLN Gelar Road to PLN Investment Days 2024
Meskipun penurunan harga tiket masih dalam tahap diskusi, pemerintah Indonesia tetap komitmen untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Pemerintah telah menetapkan target ambisius sebanyak 1,25–1,5 miliar perjalanan wisata domestik pada tahun 2024. Upaya ini sejalan dengan visi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, di mana sektor pariwisata diangkat sebagai salah satu sektor utama yang mendapat perhatian khusus.
Diharapkan, pencapaian target ini tidak hanya akan menciptakan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dorongan vitalitas yang dibutuhkan bagi industri pariwisata.
Perputaran Uang
Selain angka kunjungan yang ambisius, pemerintah juga menetapkan target perputaran uang sektor wisata sebesar Rp3.000 triliun.
Hal ini mencerminkan tekad untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dengan meningkatnya jumlah perjalanan wisata domestik, diharapkan bahwa sektor-sektor terkait, seperti perhotelan, kuliner, transportasi, dan berbagai usaha kecil dan menengah, akan turut merasakan dampak positif dari pertumbuhan ini.
- Jelang Awal Puasa, Siap-Siap Harga Bahan Pokok Meroket
- Saham Mitratel (MTEL) Menguat Usai Laporkan Laba Bersih Rp2,01 Triliun
- Buka Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi, PLN Gelar Road to PLN Investment Days 2024
Selain penurunan harga tiket, pemerintah juga berfokus pada berbagai strategi lainnya untuk meningkatkan daya tarik destinasi super prioritas.
Hal terebut termasuk pengembangan infrastruktur pariwisata, peningkatan pelayanan, dan promosi wisata yang lebih intensif.
Dengan demikian, diharapkan bahwa upaya bersama antara pemerintah dan industri pariwisata, termasuk maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, akan mampu menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.