<p>Image Source : katadata.co.id</p>
Nasional

Dorong SDM Berwawasan Digital, OJK Godok Ketentuan Baru untuk BPR

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Dalam waktu dekat, OJK akan menerbitkan penyempurnaan ketentuan SDM yang berwawasan digital bagi BPR.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Dalam waktu dekat, OJK akan menerbitkan penyempurnaan ketentuan SDM yang berwawasan digital bagi BPR.

"Perlu penyelarasan peraturan sehingga BPR/S mampu membangun SDM berwawasan digital di tengah perkembangan teknologi di sektor keuangan," kata Wakil Ketua Dewan komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam konferensi pers Selasa, 6 Juni 2023.

Dalam paparannya, Mirza mengungkapkan bahwa terdapat tiga cakupan yang akan disorot OJK dalam penyempurnaan ketentuan pengemabangan SDM bagi BPR. Tiga di antaranya yang pertama yakni mengenai penyesuaian batasan minimal dana untuk pengembangan kualitas SDM BPR.

Kedua adalah pemberian kewenangan kepada OJK untuk melakukan tindakan tertentu guna memperkuat SDM pada fungsi yang kritikal, atau memerlukan pengembangan khusus, terutama dalam bidang teknologi informasi.

Serta yang ketiga terkait perluasan jenis dan penambahan metode pelaksanaan pengembangan kualitas SDM. Dengan adanya penyempurnaan ketentuan tersebut, diharapkan BPR bisa menghadapi tantangan yang masif di era digital dengan lebih baik.

Sebelumnya, Kepala Kantor Regional 1 OJK Jakarta dan Banten Robert Akyuwen menyoroti pendekatan BPR ke nasabah yang mayoritas masih menggunakan cara-cara konvensional. Menurutnya, tidak ada pilihan lain untuk BPR selain melakukan digitalisasi pada layanannya guna kelangsungan usaha.

"Tidak ada pilihan untuk menjadi kuat dan kompetitif antara lain dengan mendigitalisasi, atau anda akan meninggal. Persoalan dengan BPR saat ini, pendekatannya sejak awal konvensional-klasik," pungkasnya.