DP 0 Persen Berlanjut, CIMB Group Targetkan Kredit Otomotif dan Properti Tumbuh Double Digit
- Grup Bank CIMB Niaga optimistis penyaluran kredit kendaraan bermotor dan properti bisa naik drastis.
Industri
JAKARTA - Emiten perbankan kembali diuntungkan oleh intervensi kebijakan Bank Indonesia yang memperpanjang stimulus down payment (DP) 0% Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 0% hingga 2022.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) optimistis penyaluran KPR mampu tumbuh double digit pada 2022 berkat perpanjangan stimulus tersebut.
Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menyebut tren perbaikan permintaan KPR sebenarnya sudah tampak pada tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan KPR pada September 2021 yang tumbuh 8% year on year (yoy).
Padahal, emiten bersandi BNGA ini tidak menerapkan pemberlakuan DP 0% terhadap seluruh debitur. Stimulus ini hanya dinikmati beberapa segmen KPR saja serta dengan profil risiko debitur yang tergolong rendah.
- Kurs Dolar Hari Ini: Tertekan Yield Obligasi AS, Rupiah Terancam Melemah ke Rp14.100
- IHSG Menguat, Cek Saham Unggulan Indosurya Hari Ini
- Rawan Intervensi, Awasi Dana Hibah Asing
“Ini terkait rasio kredit macet, karena bank juga harus bertanggung jawab memberikan pinjaman, hanya kepada nasabah yang bisa membayar cicilan dengan baik,” ucap Lani saat dihubungi TrenAsia.com, Kamis, 21 Oktober 2021.
Berkah stimulus BI ini, kata Lani, juga bakal mendorong kinerja penyaluran kredit anak usahanya PT CIMB Niaga Auto Finance. Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan penyaluran KKB telah tumbuh double digit pada semester I-2021.
Total Piutang Pembiayaan atau aset kelolaan di CNAF pada paruh pertama tahun ini mengalami peningkatan sebesar 17% yoy. Kenaikan tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan baru yang naik sebesar 30% yoy.
Pembiayaan baru yang melesat ini diindikasikan dirinya sebagai sinyal pemulihan KKB. Dengan ritme penyaluran yang meningkat, pria yang akrab disapa Aris itu menyebut besar kemungkinan perseroan mencapai target penyaluran KKB sebesar 20% pada 2021.
“Hal ini selaras dengan kebutuhan masyarakat di masa Pandemi COVID-19 ini sekaligus dukungan pemerintah melalui stimulus dari pemerintah. Saat ini, masyarakat membeli kendaraan untuk menghindari kerumunan di tempat umum dan mengurangi pemakaian alat transportasi massal untuk memperkecil resiko penyebaran,” jelas Aris saat dihubungi terpisah, Kamis, 21 Oktober 2021.
Pertumbuhan KKB di CIMB Group lebih agresif berkat adanya stimulus lain dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga Desember 2021. Hingga semester I-2021, realisasi pembiayaan CNAF telah menyentuh Rp2,2 triliun berkat dorongan stimulus dari regulator.
Pelonggaran Stimulus
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan adanya pelonggaran terbaru pada pemberian stimulus DP 0 Persen KPR dan KKB tersebut. Otoritas moneter jmelakukan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100%. Perry menyebut kebijakan tersebut berlaku untuk jenis properti rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan.
“Ketentuan uang muka 0 persen hanya berlaku pada bank dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tertentu,” ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa, 19 Oktober 2021.
Di samping itu, BI juga menghapus ketentuan pencairan bertahap properti inden untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti. Ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.
Sebelumnya, Perry mengatakan kebijakan makroprudensial yang bersifat akomodatif diperlukan untuk mendorong sektor perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi.