Nampak penjual tengah merapikan susunan tabung gas LPG 3Kg di sebuah agen gas kawasan Cipondoh Kota Tangerang.Kamis 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

DPR Desak Pemerintah Segera Turunkan Harga Elpiji Melon

  • Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengatakan pemerintah dapat menggunakan dana Rp32,4 triliun dari penghematan Pertamina untuk menurunkan harga gas melon.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—DPR mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menurunakn harga LPG 3 kilogram (kg) alias elpiji gas melon. Desakan itu tak lepas dari adanya ruang fiskal PT Pertamina (Persero) yang dapat digunakan untuk menyubsidi harga elpiji melon. 

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengatakan pemerintah dapat menggunakan dana Rp32,4 triliun dari penghematan Pertamina untuk menurunkan harga gas melon. Diketahui saat ini harga acuan LPG dunia tengah turun drastis. 

“Kami mendesak pemerintah mempertimbangkan untuk menurunkan harga jual gas melon 3 kg,” ujar anggota DPR dari Fraksi PKS itu dalam Rapat Paripurna di Senayan, Kamis 13 Juli 2023.

Sebagai informasi, harga acuan LPG sebelumnya mencapai US$1.000 (Rp15 juta) per metrik ton. Adapun harga acuan saat ini melorot lebih dari separuh harga ke angka US$420 (Rp6,3 juta) per metrik ton. “Kami ingin dana hasil penghematan senilai Rp32,4 triliun itu dipakai untuk menyubsidi gas melon,” tegas Mulyanto. 

Pihanya menghitung penghematan puluhan triliun tersebut dapat membuat harga gas elpiji 3 kg turun hingga 40%. Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan harga patokan LPG 3 kg menjadi kewenangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Itu sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 tentang Harga Patokan Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.

Selama ini pemerintah daerah (pemda) di setiap provinsi, kabupaten, maupun kota juga memiliki kewenangan tersendiri dalam mengatur harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG.

LPG Nonsubsidi Turun Duluan

Meski demikian, Pertamina mengaku siap mengikuti kebijakan pemerintah apabila nantinya diminta menurunkan harga gas 3 kg. Saat ini Pertamina tengah menguji coba penyaluran LPG 3 kg dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) agar lebih tepat sasaran.

Pertamina sendiri secara bertahap telah menurunkan harga LPG nonsubsidi 5,5 kg dan 12 kg. Harga isi ulang Bright Gas 5,5 kg turun Rp4.000 per tabung, sementara Bright Gas 12 kg turun Rp9.000 dari Rp213 ribu menjadi Rp204 ribu per tabung. 

Kebijakan itu tak lepas dari tren harga contact price (CP) Aramco yang mengalami penurunan. “Untuk produk nonsubsidi prinsipnya menyesuaikan harga pasar,” jelas Fadjar dalam keterangan resminya.