<p>Petugas melayani warga saat melakukan transaksi di gerai pegadaian Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

DPR Dukung Rencana Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Ultra Mikro BRI, Pegadaian dan PNM

  • Kader milenial dari partai berlambang beringin ini meyakini melalui holding tersebut, pembiayaan sektor ultra mikro dalam negeri lebih terjangkau.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin mendukung wacana pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) ultra mikro. Ia menilai pembentukan itu dapat mendorong pengembangan pengusaha kecil di Indonesia.

Kader milenial dari partai berlambang beringin ini meyakini melalui holding tersebut, pembiayaan sektor ultra mikro dalam negeri lebih terjangkau. Baginya, kehadiran holding tersebut juga memperluas serta penyaluran pembiayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya yang belum terlayani akses perbankan.

“Kami menyambut baik rencana sinergi ini, terutama sebagai upaya untuk memperluas serta memperkuat akses pembiayaan yang kompetitif dan terjangkau bagi segmen usaha unbankable seperti sektor ultra mikro,” ujarnya melalui keterangan resmi, di Jakarta, Senin 14 Desember 2020.

Rencana pembentukan perusahaan induk khusus pembiayaan ultra mikro dan UMKM ini akan melibatkan tiga BUMN. Ketiganya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).

Sulung dari politikus senior Ade Komarudin tersebut meyakini rencana bisnis ketiga BUMN calon anggota holding tersebut akan semakin terarah dalam memberdayakan sektor ultra mikro dan UMKM.

Kendati begitu, menurutnya kolaborasi ini tetap memerlukan analisis kelayakan secara bisnis. Kemudian, pemetaan peran yang jelas, rencana pengelolaan yang akuntabel, serta program pembiayaan yang disertai pembinaan.

“Kami juga berharap semangat kolaborasi ini dapat menjadi dorongan baru dalam mengembangkan segmen ultra mikro di Tanah Air,” tuturnya.

Menyusul Wacana Erick Thohir

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan sinergi tiga perusahaan pelat merah agar fokus pada pembiayaan untuk sektor ultra mikro.

Menurutnya, saat ini kedua perusahaan pelat merah itu masih bergantung pada pembiayaan jangka panjang yang memiliki biaya tinggi. Sedangkan, pembiayaan yang diberikan kedua perusahaan itu dikucurkan kepada nasabah kecil.

“PNM bisnis modelnya sangat bagus, tapi pendanaan sangat mahal, jadi enggak fair kalau membantu korporasi besar murah tapi ultra mikro mahal,” imbuhnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin 30 November 2020. (SKO)