Resmi Melantai di BEI, Saham Pertamina Geothermal (PGEO)
Nasional

DPR Optimistis dengan Bisnis Pertamina Geothermal Energy

  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah, didukung oleh sumber daya Indonesia yang melimpah.

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah, didukung oleh sumber daya Indonesia yang melimpah.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 23,7 GW. Dengan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sebesar 2.276 MW, pemanfaatan panas bumi di Indonesia juga menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno optimistis unit usaha Pertamina itu bisa besar di industri panas bumi.

"Saya kira prospek bisnis yang dimiliki PGE cukup baik meskipun high risk dan high capital, tapi prospek bisnis EBT ke depan tinggi dan minat investor tinggi. Jadi prospeknya cerah ke depan," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Senin, 20 Maret 2023.

Eddy Soeparno mengakui, proyek PLTP yang digarap PGE memang butuh modal besar. Total investasi yang disiapkan perusahaan sebesar US$1,6 miliar dalam lima tahun ke depan atau hingga 2027. Nilai ini setara Rp24,2 triliun (kurs Rp 15.133 per dolar AS).

Menurutnya opsi perseroan melantai di bursa sudah tepat. Sebab emiten berkode PGEO ini meraup dana jumbo sekitar Rp9 triliun pada Februari 2023. "Dengan IPO ini, sebagian besar untuk modal awal proyek, bisa dilaksanakan,” imbuhnya. 

Sementara itu, Corporate Secretary PGE Muhammad Baron, menjelaskan sebagai salah satu pengembang energi panas bumi terbesar di dunia, pihaknya telah memiliki pengalaman puluhan tahun berambisi untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW dalam 5 tahun ke depan.

Dana yang diperoleh dari IPO dialokasikan untuk pengembangan usaha sebesar 85% dan sekitar 15% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang. Karena itu, menurutnya, fundamental keuangan perusahaan kuat buat menjalankan proyek pengembangan listrik EBT.

"Pendanaan dari pasar modal melalui IPO diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi," kata Baron.

Salah satu yang telah dilakukan adalah rencana penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 55 MW di salah satu area operasi PGE di Lumut Balai, Sumatera Selatan, yang ditargetkan rampung di tahun 2024.