Pencipta ChatGPT Sam Altman Raih Golden Visa Pertama di Indonesia, Apa Saja Keuntungannya?
Tekno

Drama OpenAI, Sam Altman Kembali sebagai CEO Usai Pemecatan Kontroversial

  • OpenAI telah sepakat untuk mengembalikan posisi Sam Altman sebagai CEO usai beberapa hari lalu dirinya dipecat dalam suatu keputusan yang kontroversial.
Tekno
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - OpenAI telah sepakat untuk mengembalikan posisi Sam Altman sebagai CEO usai beberapa hari lalu dirinya dipecat dalam suatu keputusan yang kontroversial. Kendati begitu, ada perubahan di jajaran direksi perusahaan tersebut.

Berdasarkan laporan dari Reuters pada Rabu, 22 November 2023, pengumuman ini menandai akhir dari drama 5 hari di dalam perusahaan startup kecerdasan buatan (AI) yang menciptakan ChatGPT. "Saya tidak sabar untuk kembali ke OpenAI," kata Altman melalui akun X miliknya.

Selain kembali menunjuk Altman, OpenAI berencana untuk melakukan perubahan dalam susunan dewan yang sebelumnya mencopotnya. Mantan co-CEO Salesforce, Bret Taylor, dan mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Larry Summers, akan bergabung dengan Adam D'Angelo, CEO Quora.

Sebelum Altman kembali menjadi CEO OpenAI, dia setuju untuk bergabung dengan Microsoft, yang merupakan investor utama OpenAI. Di sana, Altman diangkat untuk memimpin tim riset baru.

Dewan OpenAI awalnya menunjuk Emmett Shear, mantan bos Twitch, sebagai CEO sementara, tetapi akhirnya mereka menyerah dan mengembalikan Altman ke posisi CEO.

Kembalinya Altman ke OpenAI ini tidak terlepas dari intervensi Microsoft. Perusahaan teknologi tersebut terus mendorong Dewan OpenAI untuk mencabut keputusannya. Hal tersebut untuk mencegah berbagai masalah. 

Sebab, pada Senin 20 November 2023, hampir seluruh staf OpenAI, yang berjumlah lebih dari 700 orang, mengancam akan mengundurkan diri kecuali jika dewan mengundurkan diri dan mengembalikan Altman ke posisinya.

Sementara itu, CEO Microsoft, Satya Nadella menyambut baik kembalinya Altman ke OpenAI "Kami percaya ini adalah langkah penting pertama menuju tata kelola yang lebih stabil, terinformasi dengan baik, dan efektif," tulisnya dalam akun X pribadinya. 

Profil Sam Altman

Sam Altman, seorang tokoh utama di dunia teknologi dan wirausaha, lahir pada 22 April 1985 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Pada usia muda, Altman menunjukkan ketertarikan dan bakatnya di bidang teknologi. 

Dia merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Y Combinator, salah satu inkubator startup paling terkemuka di dunia, yang kemudian menjadi pusat perhatiannya dalam mengembangkan bisnis dan inovasi.

Setelah lulus, pada tahun 2015, Altman menandatangani babak baru dalam kariernya dengan menjabat sebagai Presiden Y Combinator, sebuah inkubator startup terkemuka di Silicon Valley.

Perannya di Y Combinator membuatnya menjadi penggerak utama di belakang pertumbuhan dan perkembangan sejumlah besar startup yang menjadi pelopor inovasi di berbagai industri teknologi.

Di bawah kepemimpinannya, Y Combinator memperkenalkan berbagai program dan inisiatif untuk mendukung dan mempercepat perkembangan startup. Altman dikenal karena dorongannya terhadap pendekatan berbasis data dan kecerdasan buatan dalam memilih dan mendukung startup yang berpotensi besar.

Selain Y Combinator, Altman juga berperan penting dalam mendirikan OpenAI pada tahun 2015, sebuah organisasi riset kecerdasan buatan yang memiliki fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat.

Selama kepemimpinannya di OpenAI, perusahaan ini memperkenalkan model bahasa generatif seperti GPT-3, yang mencapai kemampuan luar biasa dalam pemahaman bahasa alami dan generasi teks kreatif.

Pada tahun 2019, Altman meninggalkan posisinya di Y Combinator dan memulai peran barunya sebagai CEO OpenAI. Di bawah kepemimpinannya, OpenAI terus memainkan peran kunci dalam pengembangan kecerdasan buatan, memanfaatkan potensi teknologi untuk menciptakan dampak positif dalam berbagai bidang.

Puncaknya, ChatGPT di bawah Altman popularitasnya mulai meroket sejak November 2022. Hal ini mendorong banyak perusahaan lain untuk bersaing dan ikut serta dalam industri kecerdasan buatan, mencakup berbagai aspek mulai dari AI generatif yang menghasilkan konten visual hingga AI yang terintegrasi dalam mesin pencarian.

Selain kesuksesannya di dunia bisnis, Altman dikenal sebagai advokat visi jangka panjang dalam pengembangan teknologi, terutama dalam konteks kecerdasan buatan yang bertanggung jawab. Dia telah mengadvokasi untuk pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan etis, serta untuk memastikan manfaat teknologi dapat dinikmati secara inklusif oleh masyarakat.