<p>ilustrasi: internet</p>
Nasional

Driver Grab Ancam Perkosa Pelanggan, Komnas Perempuan: Ini Bukan Kasus Pertama

  • Kasus pelecehan seksual hingga ancaman pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh pengemudi ojek online Grab kepada pelanggan perempuannya pada Selasa 10 Maret 2020 mendapat respon dari Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan. Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang menyatakan prihatin atas minimnya ruang aman terhadap perempuan dalam transportasi publik, khususnya pada ojek online (ojol). […]

Nasional
Fatma Kumala

Fatma Kumala

Author

Kasus pelecehan seksual hingga ancaman pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh pengemudi ojek online Grab kepada pelanggan perempuannya pada Selasa 10 Maret 2020 mendapat respon dari Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan.

Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang menyatakan prihatin atas minimnya ruang aman terhadap perempuan dalam transportasi publik, khususnya pada ojek online (ojol). Menurutnya, kasus tersebut bukanlah kasus pertama yang terjadi.

“Ini bukan kasus pertama, dan memang menjadi perhatian Komnas Perempuan. Komnas Perempuan akan memantau kasus tersebut secara serius sehingga hak korban atas penanganan dan keadilan dapat diwujudkan,” katanya kepada Trenasia.co, Kamis 12 Maret 2020.

Dalam hal ini, Veryanto mengapresiasi langkah korban yang telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Very berharap, korban juga melaporkan kepada manajemen ojol sehingga pihak aplikator dapat memberi sanksi dan perbaikan mekanisme dalam perlindungan pengguna ojol.

“Hal ini menjadi penting agar jaminan keamanan konsumen khususnya perempuan dapat diwujudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap perempuan dari berbagai tindakan kekerasan,” katanya.

“Insiden ini sebaiknya menjadi kesempatan untuk aplikator dalam menilai kinerja drivernya termasuk mekanisme perlindungan terhadap penumpang perempuan,” lanjutnya.

Meski tidak memiliki mandat untuk mendampingi korban, kata Veryanto, pihaknya bisa membantu memberikan rujukan kasus kepada lembaga layanan perempuan korban kekerasan jika dibutuhkan. Veryanto juga menegaskan ia akan terus mengawal dan mengingatkan pengelola ojol supaya terus memperbaiki pelayanannya.

“Secara khusus memberikan perlindungan terhadap penumpang perempuan,” katanya.

Kronologi Kasus

Akun twitter milik @MuthiNAndini membuat sebuah utas terkait ancaman yang ia terima dari pengemudi Grab. Ia menuliskan telah mendapatkan ancaman pemerkosaan hingga pencemaran nama baik yang dilakukan oleh pengemudi tersebut. Bukti ancaman berupa tangkapan layar tersebut ditampilkan @MuthiNAndini di laman twitternya.

Dalam utas tersebut, @MuthiNAndini menjelaskan permasalahan bermula dari pengemudi yang menanyakan posisinya. @MuthiNAndini mengaku telah mengarahkan pengemudi untuk mengikuti titik lokasi penjemputan sesuai dengan yang ada di aplikasi. Kemudian pengemudi mematikan sambungan telepon.

Sampainya di lokasi, @MuthiNAndini mengatakan ia menyapa pengemudi dengan ucapan selamat pagi. Sapaan itu dibalas dengan nada kasar dan emosi oleh pengemudi, sebagaimana dituliskan @MuthiNAndini dalam utasnya.

@MuthiNAndini memutuskan tidak jadi berangkat menggunakan ojol tersebut. Ia mengatakan tidak mungkin pergi dengan orang yang kondisinya sedang marah.

“Bapak marah? Kalau bapak marah yaudah pak gapapa dicancel aja pak,” tulis @MuthiNAndini dalam tangkapan layar yang dikirimnya di laman twitter.

Pengemudi kemudian membatalkan pesanan @MuthiNAndini. Beberapa menit kemudian, tulis @MuthiNAndini, ia mendapat pesan singkat (sms) ancaman pemerkosaan. Hal tersebut membuat @MuthiNAndini langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak aplikator, Grab.

“Kemudian saya segera report ke Grab, beberapa lama kemudian account driver tersebut disuspend. Setelah itu WA (whatsapp) saya terus diteror oleh komplotannya, dan foto saya disebar di fb (facebook),” tulis @MuthiNAndini.


https://twitter.com/MuthiNAndini

“Ini udah masuk pelecehan seksual, maka dari itu saya laporkan kasus ini ke pihak berwajib, jadi jika ada info menyebar mengenai saya di luar sana, harap bantu lapor ya, untuk menambahkan bukti ke kantor polisi, terima kasih,” lanjut tulisannya.

Dalam unggahan utas tersebut, akun twitter @GrabID milik Grab Indonesia turut memberikan tanggapan. Tanggapan tersebut terlihat pada balasan komentar milik @ShannenTresuri yang ikut mengomentari utas @MuthiNAndini. Akun @GrabID menyampaikan permintaan maaf dan memberikan keterangan bahwa laporan tersebut sudah ditindaklanjuti.

“Maaf banget ya Kak Shannen, untuk kendala tersebut Kakak tdk (tidak) perlu khawatir, saat ini laporan tersebut sudah ditindaklanjuti dgn (dengan) sebaik-baiknya. Makasih. – Uni,” tulis akun twitter @GrabID