Drone Baru Rusia ini Bisa Jadi Ancaman Serius untuk Ukraina
- Zala Aero Group mengyatakan drone baru yang dikenal sebagai Izdeliye-53 tersebut menawarkan beberapa peningkatan dibandingkan Lancet.
Tekno
MOSKOW- Lancet Rusia telah menjadi drone bunuh diri yang sangat berbahaya. Kini Ukraina harus semakin khawatir karena muncul varian terbaru dari drone yang dibangun ZALA Aero Group tersebut.
Anak perusahaan Kalashnikov tersebut mengatakan sedang menyelesaikan pengembangan Lancet 3. Drone bunuh diri generasi berikutnya.
Zala Aero Group mengyatakan drone baru yang dikenal sebagai Izdeliye-53 tersebut menawarkan beberapa peningkatan dibandingkan Lancet.
Izdeliye-53 dibungkus dalam tabung tertutup. Tempat yang digunakan untuk penyimpanan, pengangkutan, dan dari mana ia diluncurkan. Ini merupakan kelebihan besar dibandingkan sistem peluncuran Lancet saat ini. Dia harus pertama dirakit dan kemudian dipasang pada rel untuk diluncurkan.
- Hyundai Luncurkan New STARGAZER, Apa yang Baru?
- Reshuffle di Ujung Kekuasaan Coreng Reputasi Jokowi
- Tari Ganongan Hingga Goong Prada Semarakkan Opening Night SCCIFAF di Surabaya
Selain itu drone bunuh diri generasi baru ini akan memiliki kemampuan untuk membentuk kawanan dari beberapa unit. Ini menjadikan drone mampu melakukan serangan terkoordinasi pada berbagai target di medan perang.
Dengan kemampuan tersebut banyak Izdeliye-53 akan dapat diluncurkan di medan perang secara bersamaan. Mereka akan terbang dalam gerombolan dan menyapu wilayah dengan sensor optronik mereka.
Begitu salah satu amunisi yang berkeliaran menemukan target, ia mengkomunikasikannya ke seluruh kawanan melalui tautan data, sebelum kemudian menukik di atasnya.
Kemampuan ini akan memungkinkan setiap target diserang oleh satu drone. Sementara yang lain melanjutkan eksplorasi untuk mencari lebih banyak target untuk dihancurkan.
Tidak jelas seberapa jauh proyek ini sebenarnya dan dosis skeptisisme yang besar diperlukan di sini. Juga termasuk berapa jangkauan terbang drone serta berat hulu ledaknya.
Yang jelas kemampuan untuk mengerumuni drone secara efektif di medan perang akan memberikan keuntungan besar. Juga menjadi sebuah lompatan dibandingkan dengan kemampuan yang ada.
Sementara itu Kalashnikov mengatakan mereka sedang memproduksi ratusan ribu drone. Begitu banyak hingga kepala desainer Aleksandr Zaharov harus menggunakan Segway untuk berkeliling pabrik.
Perang Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 500 hari telah membuktikan peran drone sangat penting. Zala Lancet yang digunakan Rusia terbukti mampu membuat sejumlah kendaraan militer Ukraina babak belur. Banyak video menunjukkan bagaimana drone tersebut menghancurkan sejumlah senjata dari tank, sistem arteleri, sistem pertahanan udara, hingga kendaraan ringan.
Zala Lancet merupakan pengembangan lebih lanjut dari drone intai KUB-LA. Lancet sendiri mulai diperkenalkan ke hadapan publik pada pameran militer di tahun 2019 dan mulai diuji pada medan tempur di konflik Suriah pada tahun yang sama.
Drone ini tergolong drone kamikaze berukuran kecil karena hanya memiliki bobot total seberat 12 kg dengan hulu ledak maksimal yang bisa dibawa sebesar 3 kg. Pesawat mampu terbang dengan kecepatan 100-300 km/jam. Jarak jangkauan drone ini hanya sekitar 40 km dengan ketinggian maksimal 5.000 meter. Drone ini juga dilengkapi dengan kamera penargetan jarak jauh untuk mengintai target.