Drone Geran-2 Rusia Layak Mendapat Bintang
- Militer Ukraina mengklaim selama bulan September 2023, Rusia meluncurkan sekitar 500 Shahed 136 ke wilayah mereka.
Tekno
JAKARTA- Beberapa senjata menjadi simbol perang Rusia di Ukraina, dan Geran-2 layak untuk mendapatkan status tersebut.
Drone ini terbukti telah menjadi andalan Rusia untuk menyerang dan menghancurkan sejumlah target. Tentu saja harganya yang jauh lebih murah menjadi pilihan masuk akal untuk menggunakannya dibandingkan dengan rudal jelajah.
Peningkatan penggunaan drone ini jelas terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Jika mengacu pada laporan militer Ukraina, setiap hari sedikitnya belasan drone tersebut digunakan untuk menyerang.
Geran-2 sesungguhnya adalah Shahed-136 buatan Iran. Pada tahap awal Rusia mendapatkan ratusan drone tersebut dalam bentuk jadi. Hingga pada awal-awal kemunculannya, drone tersebut masih cukup terbatas.
- Makna Logo Kereta Cepat Whoosh, Hasil Kreasi Agensi Visious
- Disebut Lebih Aman, Berikut Perbedaan Kartu ATM Chip dan Magnetic
- Harga Pertamax Naik, Masyarakat Beralih ke Pertalite?
Tetapi kini Rusia disebut telah memproduksi drone itu di dalam neger. Ini yang menjadikan Geran semakin sering digunakan dalam jumlah besar.
Geran dalam banyak kasus bisa dilumpuhkan dengan sistem pertahanan udara jarak pendek seperti Gepard. Tetapi serangan dengan menggunakan gerombolan drone bagaimanapun akan membuat sistem pertahanan udara jenuh. Ini menjadikan beberapa di antaranya lolos dan menimbulkan kerusakan besar.
Militer Ukraina mengklaim selama bulan September 2023, Rusia meluncurkan sekitar 500 Shahed 136 ke wilayah mereka. Jumlah ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Dari jumlah itu 396 unit ditembak jatuh. Ini berarti sekitar 79 %-nya. Sementara sekitar 100 unit lolos atau21 %.
Ukraina jelas dibuat pusing dengan drone tersebut. “Sayangnya Rusia akan membangun Shahed 136 dalam jumlah besar,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina baru-baru ini.
Di sisi lain Rusia jelas menyadari tingginya nilai Geran-2. Ini menjadikan mereka disebut akan memproduksinya secara besar-besaran. Sejumlah laporan menyebutkan Rusia bertujuan membangun 6.000 drone di dalam negeri dalam dua tahun ke depan. Sebuah tim telah ditugaskan membangun jalur produksi di wilayah Tatarstan. Sekitar 500 mil dari Moskow.
Selain Shahed 136 Rusia juga memiliki drone Lancet yang juga cukup terkenal. Namun dibandingkan dengan Geran-2 Lancet kalah dalam hal jangkauan dan hulu ledak yang dibawa. Ini menjadikan Lancet tidak cocok untuk menyerang fasilitas besar seperti gedung.
Tetapi di garis depan, Lancet juga telah menunjukkan dirinya sebagai ancaman yang sangat berbahaya. Mereka telah memunculkan banyak malapetaka bagi kendaraan dan senjata Ukraina.
Perbedaan Buatan Rusia
Drone Geran-2 dibuat dengan bahan yang berbeda dengan Shahed. Dan tampaknya juga telah disesuaikan agar lebih sesuai dengan kebutuhan Rusia. Salah satu perbedaan adalah drone Rusia dibuat dengan fiberglass di atas lapisan serat karbon. Sementara versi Iran dibuat dari jenis bahan sarang lebah.
Senjata kecil yang digerakkan oleh baling-baling ini dapat diisi dengan bahan peledak yang akan meledak saat terjadi benturan. Itulah sebabnya drone ini sering disebut sebagai drone kamikaze. Versi baru ini akan memungkinkan Rusia mempertahankan pola serangan dan ketergantungannya pada drone satu arah ini.
Sejumlah drone yang disita Ukraina menunjukkan banyak komponen yang digunakan berasal dari barat. Ini menunjukkan Rusia bisa menemukan cara untuk menembus pagar sanksi tersebut.
- Rekomendasi Lagu Bertema Cinta Karya The Beatles
- Meski Lagi Tren, 7 Makanan Ini Ternyata Tidak Boleh Dimasak dengan Air Fryer
- 5 Bisnis Kaesang yang Gulung Tikar, Ada Goola hingga Madhang
Penggunaan sistem pertahanan udara yang menggunakan senapa mesin mungkin paling pas untuk melawan drone sepert Shahed atau Geran. Drone ini seharga sekitar US$ 50.000. Menjatuhkannya dengan rudal seharga US$ 1 juta bukanlah hal yang ideal.
Selama sekitar 19 bulan perang, banyak senjata telah muncul sebagai pengubah permainan. Ketika awal invasi, rudal anti tank Javelin dan drone Bayraktar TB-2 yang digunakan Ukraina mendapatkan ketenaran. Kedua senjata ini terbukti mampu menghalangi gerak maju Rusia. Bahkan kemudian gagal menguasai Kyiv.
Setelah pamor senjata itu turun seiring penyesuaian Rusia, kemudian Amerika mengirimkan sistem Himars. Senjata yang memaksa Rusia menarik mundur gudang-gudang pasokan senjata mereka. Sejumlah target penting mereka juga hancur.
Dalam beberapa waktu terakhir rudal Storm Shadow dan SCALP juga mulai menunjukkan giginya. Mereka telah membuat Rusia marah ketika sejumlah aset penting dihantam rudal bantuan Inggris dan Prancis tersebut. Termasuk galangan perbaikan kapal Sevastopol dan markas besar laut hitam Rusia. Dan kini Geran-2 juga layak untuk mendapatkan bintang. (diolah dari berbagai sumber)