Drone Iran Mulai Muncul di Perang Ukraina, Akankah Mengubah Permainan?
- Ukraina mengklaim melakukan penghancuran yang pertama dari drone Iran yang digunakan Rusia dalam perang.
Tekno
KYIV-Ukraina mengklaim melakukan penghancuran yang pertama dari drone Iran yang digunakan Rusia dalam perang.
Pernyataan didukung oleh foto-foto yang menunjukkan sisa-sisa yang tampak seperti amunisi berkeliaran Shahed-136 Iran. Drone drone bunuh diri tersebut dilaporkan ditemukan di Ukraina timur.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pesawat tak berawak itu telah dihancurkan oleh pertahanan udara Ukraina di dekat Kupyansk, di timur wilayah Kharkiv.
“Analisis penampilan elemen sayap drone meyakinkan mereka bahwa ini adalah buatan Iran,” kata militer Ukraina dalam pernyataannya di media sosial Selasa 13 September 2022..
- Makin Mudah, Sekarang Bisa Top Up Saldo GoPay di Kebun Raya Bogor
- Tak Puas Hanya dari Minyak, Arab Saudi Lebarkan Investasi ke Sektor Pariwisata
- Fantastis! AirAsia Tawarkan Ojol Malaysia Gaji Rp26 Juta
Foto-foto dari puing drone memang menunjukkan kemiripan besar dengan Shahed-136. Stabilizer vertikal dari ujung salah satu sayap delta drone yang terlihat adalah fitur khusus dari drone Iran tersebut.
Menariknya Rusia telah menamai drone ini Geran-2, yang berarti geranium-2. Ini akan sesuai dengan tradisi Rusia memberi nama sistem artileri dengan jenis bunga.
Shahed-136 adalah salah satu anggota dari keluarga desain yang berasal dari sekitar tahun 2014. Keluarga drone ini selain digunakan secara luas di Iran juga telah ditransfer ke proxy mereka seperti yang beroperasi di Irak, Suriah, dan Yaman.
Kemunculan drone buatan Iran dalam pertempuran kembali membenarkan laporan intelijen Amerika. Washington pada sekitar Juli mengatakan Rusia sedang berusaha membeli ratusan pesawat tak berawak dari Teheran.
Secara keseluruhan, seharusnya tidak mengejutkan bahwa drone buatan Iran pertama yang muncul dalam konflik adalah amunisi berkeliaran. Drone bunuh diri buatan Iran telah menjadi fitur penting dari serangan yang diluncurkan oleh Iran dan proksinya di Timur Tengah.
Dalam beberapa bulan terakhir penggunaannya menargetkan infrastruktur penting termasuk minyak di Arab Saudi. Tetapi penggunaan drone bunuh diri oleh proksi Iran dimulai setidaknya pada 2017 ketika mereka digunakan untuk melawan baterai Patriot di Yaman.
Di tangan pasukan Iran dan proksinya, seri Shahed khususnya, juga telah digunakan untuk serangan tingkat tinggi di lingkungan maritime. Ini seperti serangan fatal terhadap kapal tanker berbendera Liberia yang dioperasikan perusahaan Israel di lepas pantai Oman, Agustus 2021 lalu.
Membantu Rusia
Senjata-senjata ini sekarang dapat membantu Rusia. Pasukan mereka terbukti masih bergulat dengan sistem pertahanan udara Ukraina yang terbukti efektif membatasi opeasi pesawat mereka.
Secara keseluruhan kesulitan yang dialami pesawat Rusia dalam peran penindasan dan penghancuran pertahanan udara musuh telah menjadi faktor kunci dalam perang udara. Dan ketersediaan drone bunuh diri jarak jauh dapat membantu mengatasinya.
Untuk misi ini, pencari radar pasif akan memungkinkan serangan otonom. Tetapi bahkan tanpa pencari pasif drone seperti ini dapat berguna hanya untuk mengalahkan pertahanan udara statis musuh dan target lainnya. Termasuk yang terkait dengan infrastruktur jika diluncurkan dalam jumlah yang diperlukan. Meskipun berukuran kecil dan lambat drone memiliki jangkauan yang luar biasa dan dapat mencapai target ratusan km.
- Kecanggihan Peradaban Mesir Kuno, Ini Cara Piramida Giza Dibangun
- Bosan Digaji dengan Rupiah? Yuk Simak Website yang Tawarkan Gaji Dolar AS
- Rusia Tawarkan Hadiah Rp240 Juta Bagi Yang Bisa Merebut Kendaraan Ini
Dengan demikian, drone seperti Shahed-136 akan memberi Rusia alternatif untuk melakukan serangan terhadap target bernilai tinggi yang terletak lebih dalam di Ukraina.
Pada saat yang sama saat stok rudal jelajah dan balistik konvensional semakin menipis, berarti Rusia sangat membutuhkan segala jenis senjata ofensif. Bahkan yang relatif jarak pendek. Meskipun tidak memiliki kecanggihan dan kekuatan destruktif dibanding rudal konvensional, drone bunuh jauh lebih murah. Dan jika dibeli dari Iran itu tidak terpengaruh oleh sanksi yang menghalangi kemampuan Rusia memproduksinya sendiri.
Selain itu segala jenis drone bersenjata akan membantu Rusia mengimbangi Ukraina di bidang ini. Kyiv sejauh ini telah mengambil peran utama dalam menggunakan drone sebagai senjata dalam konflik. Sejauh ini drone buatan Rusia digunakan terutama untuk pengawasan. Meskipun ada juga catatan amunisi berkeliaran yang relatif tidak efektif juga telah digunakan.
Pada akhirnya kemunculan drone ini di tangan Rusia adalah hal yang signifikan dan dapat memiliki beberapa dampak besar. Dan apakah senjata ini bisa mengubah permainan di tengah kemunduran Rusia akhir-akhir ini? Kita akan melihatnya.