<p>Manajemen emiten perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk, / Dsn.co.id</p>
Industri

DSNG Milik TP Rachmat Bentuk Usaha Patungan dengan Singapura Olah Sisa CPO

  • PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) milik konglomerat TP Rachmat telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan eREX Singapore Pte Ltd. Entitas yang ditunjuk untuk aksi patungan ini adalah PT Dharma Sumber Energi (DSE) yang merupakan anak usaha dari DSNG.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) milik konglomerat TP Rachmat telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan eREX Singapore Pte Ltd. Entitas yang ditunjuk untuk aksi patungan ini adalah PT Dharma Sumber Energi (DSE) yang merupakan anak usaha dari DSNG.

Sekretaris Perusahaan Dharma Satya Nusantra Paulina Suryanti menjelaskan, kerja sama keduanya dilakukan dalam rangka penyediaan cangkang kelapa sawit (palm kernel shell). Cangkang kelapa sawit ini nantinya bakal digunakan sebagai bahan baku pembangkit tenaga biomass milik eREX Jepang.

Sumber cangkang ini berasal dari beberapa pabrik kelapa sawit yang dimiliki DSE dengan volume mencapai 70.000 ton per tahun.

“Untuk jangka waktu 15 tahun dengan total nilai transaksi kurang-lebih US$7,14 juta,” terang Paulina dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 4 November 2020.

Modal dasar yang ditempatkan untuk pembentukan perusahaan patungan ini senilai Rp15 miliar. Sedangkan modal disetornya Rp12,3 miliar.

DSE akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan Rp8,24 miliar. Sementara eRex Singapore akan memegang sisanya senilai Rp4,06 miliar.

Manfaatkan Sisa CPO

Paulina mayikini bahwa kerja sama dengan eRex Singapore ini merupakan langkah strategis perseroan untuk menerapkan kebijakan keberlanjutan (sustainability). Dengan kerja sama ini, sambung dia, limbah dari hasil produksi crude palm oil (CPO) dapat dimanfaatkan sebagai produk yang punya nilai ekonomis.

DSE bakal memanfaatkan nilai ekonomis cangkang sawit yang selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar pada ketel pabrik. Sekaligus dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari janjang kosong yang semula hanya ditabur sebagai pupuk organik.

“Sekarang diolah menjadi bahan bakar biomass untuk boiler di pabrik kelapa sawit pengganti cangkang sehingga lebih ramah lingkungan,” ungkap dia.

Sebagai informasi, hingga saat ini mayoritas saham DSE masih dimiliki oleh DSNG. Sementara sebagian besar saham DSNG sendiri atau 27,65% masih dikuasai oleh PT Triputra Investindo Arya.

Triputra Investindo Arya merupakan perusahaan yang didirikan oleh TP Rachmat pada 1998. Pengusaha kelahiran 1943 ini merupukan orang terkaya ke-18 di Indonesia versi majalah Forbes 2019.

Kekayaan TP Rachmat ditaksir mencapai US$1,55 miliar setara Rp22,6 triliun dari Grup Triputra hingga PT Adaro Energy Tbk. (SKO)