Dunia

Dua Bangkai Kapal Dagang China Menguak Jalur Sutra Maritim Masa Lampau

  • Dua bangkai kapal berusia 500 tahun ditemukan di Laut China Selatan. Kapal tersebut dipenuhi porselen pada era dinasti Ming serta tumpukan kayu.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

BEIJING- Dua bangkai kapal berusia 500 tahun ditemukan di Laut China Selatan. Kapal tersebut dipenuhi porselen pada era dinasti Ming serta tumpukan kayu.

Keberadaan kapal ini memberi petunjuk penting mengenai rute perdagangan Jalur Maritim dalam peradaban China.

Kedua bangkai kapal ditemukan pada Oktober. Bangkai kapal itu berada pada kedalaman 1500 meter di bawah permukaan laut.

Menurut arkeolog, kapal tersebut berada dalam kondisi yang relatif baik. Selain itu, sejumlah besar isi dari kapal itu merupakan peninggalan budaya.

Mengutip The Guardian Kamis, 25 Mei 2023, para ahli mengatakan salah satu bangkai kapal tersebut berasal dari periode Hongzhi dinasti Ming yang berlangsung dari tahun 1488 hingga 1505.

Saat diteliti lebih jauh, kapal itu membawa muatan tumpukan kayu gelondongan kesemek dan beberapa tembikar.

Adapun Bangkai kapal lainnya berasal dari periode Zhengde tahun 1506 hingga 1521. Kapal itu sarat dengan lebih dari 100.000 keping barang pecah belah porselen.

Beberapa foto yang diambil oleh tim eksplorasi menunjukkan adanya mangkuk, piring, dan guci yang ditumpuk. Perkakas tersebut memiliki desain yang rumit dan masih terlihat meski di bawah pasir dan lumpur.

Sejak ditemukannya bangkai kapal dagang, otoritas budaya dan arkeologi China telah mulai melakukan proses eksplorasi dan penggalian laut. Rencananya, kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua tahun.

Menguak Jalur Sutra Maritim Masa Lampau
 

Meski sama-sama karam di laut China Selatan, kedua bangkai kapal dagang yang ditemukan rupanya berlayar dengan tujuan yang berbeda.

Namun, lantaran jarak ditemukannya kurang lebih berada dalam radius 20km, para ahli mengatakan bahwa kapal tersebut tengah melakukan perjalanan di sebuah jalur dagang maritim yang sangat penting.

“Ini membantu kami mempelajari aliran timbal balik Jalur Sutra maritim,” kata direktur Pusat Arkeologi Nasional China, Tang Wei.

Tak dirinci dimana lokasi pasti dari bangkai kapal itu ditemukan. Namun, para pejabat mengatakan penanda telah dipasang di situs tersebut.

Kemajuan Eksplorasi Arkeologi China
 

Perlu diketahui, eksplorasi arkeologi China telah berkembang ke perairan yang lebih dalam dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini ditandai dengan didirikannya laboratorium arkeologi laut dalam pada tahun 2018 oleh Pusat Arkeologi Nasional dan Institut Sains dan Teknik Laut Dalam.

Untuk melakukan penelitian terhadap peninggalan bawah laut, para pejabat berwenang mengatakan para peneliti dibawa ke bawah air menggunakan oleh kapal selam Shenhai Yongshi atau Deep Sea Warrior.

Kapal selam tersebut mampu membawa orang hingga kedalaman 5.000 meter.

Informasi lain mengenai tata cara penelitian untuk kapal dagang ini dilakukan dalam tiga fase. Pertama, peneliti harus terlebih dahulu mengetahui kondisi bangkai kapal.

Kemudian, para peneliti menyusun rencana penggalian sebelum akhirnya melakukan konservasi arkeologi.

Adapun tenaga perkiraan 50 penyelaman akan dilakukan antara sekarang dan April.Pada pertengahan Juni, para peneliti berencana untuk menilai area distribusi kedua bangkai kapal.

Hal lain yang akan dilakukan adalah mengumpulkan pengumpulan data yang tersebar luas dan mengambil catatan arkeologi, mengekstraksi beberapa relik sebagai spesimen, dan mengambil sampel dasar laut di sekitarnya.