Dua Bulan Tutup, Masjid Al-Aqsa Kembali Buka
Menyusul melambatnya laju penyebaran COVID-19 di Jerusalem, Dewan Wakaf Islam membuka kembali akses ke dalam kompleks ibadah Masjid Al-Aqsa setelah dua bulan tutup sejak 15 Maret 2020. Melansir dari Reuters, Minggu, 31 Mei 2020 ratusan umat Muslim meneriakkan rasa syukurnya dan bersujud syukur ketika mereka akhirnya kembali masuk ke halaman masjid pada Minggu pagi untuk […]
Nasional & Dunia
Menyusul melambatnya laju penyebaran COVID-19 di Jerusalem, Dewan Wakaf Islam membuka kembali akses ke dalam kompleks ibadah Masjid Al-Aqsa setelah dua bulan tutup sejak 15 Maret 2020.
Melansir dari Reuters, Minggu, 31 Mei 2020 ratusan umat Muslim meneriakkan rasa syukurnya dan bersujud syukur ketika mereka akhirnya kembali masuk ke halaman masjid pada Minggu pagi untuk solat Subuh.
Meski telah dibuka, otoritas Muslim setempat tetap memberlakukan beberapa langkah untuk mengurangi risiko penularan. Hal ini karena kasus baru di Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Para jamaah harus mengenakan masker dan membawa sajadah pribadi jika mereka ingin sembahyang di dalam masjid atau di halaman luar kompleks. Anggota Dewan tidak mengatakan apakah akan ada batasan jumlah orang yang diizinkan di kompleks masjid seluas 35 hektar, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Gunung Kuil.
Pada hari pembukaannya, tercatat ada sekitar 700 jamaah hadir di halaman untuk solat Subuh dengan mengenakan masker dan membawa sajadah pribadi. Bagi umat Muslim sendiri, mereka meyakini situs itu adalah tempat Nabi Muhammad naik ke surga. Sedangkan, orang-orang Yahudi memujanya sebagai situs kuil kuno Yahudi.
Saat ini, ada 17.000 kasus COVID-19 dan 284 kematian di Israel, dan 386 kasus dan tiga kematian di wilayah barat yang diduduki.