Screenshot_20220826_141217.JPG
Tekno

Dua Dekade Tak Terlihat, Duyung Dinyatakan Punah di China

  • Pasalnya, hewan yang punya sebutan lain sapi laut ini tak pernah terlihat lagi berenang di perairan China

Tekno

Rizky C. Septania

BEIJING - Mamalia laut yang mengilhami legenda putri duyung, dugong, dinyatakan punah di China. Pasalnya, hewan yang punya sebutan lain sapi laut ini tak pernah terlihat lagi berenang di perairan China.

Padahal, sejak ratusan tahun lalu, dugong  banyak ditemukan berenang di perairan Cina. Ia sesekali tampak terlihat merobek rumput laut yang terletak di dasar perairan dengan bibir atasnya yang fleksibel.

Berdasarkan pengamatan, populasi dugong di perairan China mencapai puncaknya pada kisaran tahun 1960. Setelahnya, populasi sapi laut ini menurun drastis per tahun 1975.

Penampakan dugong terakhir kali diverifikasi pada tahun 2000 lalu oleh para peneliti. Sedangkan menurut laporan, seorang nelayan yang sedang berlayar pernah melihat si putri duyung pada 2008 lalu.

"Berdasarkan temuan ini, kami terpaksa menyimpulkan bahwa duyung telah mengalami keruntuhan populasi yang cepat selama beberapa dekade terakhir dan sekarang secara fungsional punah di China," tulis para ilmuwan seperti dilaporkan TrenAsia.com dari Livescience Jumat, 26 Agustus 2022.

Tak seperti mitos yang menggambarkan putri duyung sebagai sesosok wanita rupawan bertubuh setengah ikan, dugong memiliki tubuh yang montok dan lebar. Wajahnya  tampak murung, dan ekornya berbentuk pipih seperti lumba-lumba. 

Dugong dewasa memiliki panjang hingga 4 meter dan berat sekitar 400kg. Dugong tercatat berada di habitat  laut tropis dangkal yang tersebar dari Afrika Timur hingga Vanuatu.

Dungong mirip seperti sapi darat. Memakan rumput yang ada di dasar laut. Selain itu, hewan ini juga tercatat sebagai satu satunya vegetarian yang hidup di laut.