<p>Kapal induk USS Theodore Roosevelt/Foto: US Navy</p>
Nasional & Dunia

Dua Kapal Induk Amerika Manuver Bersama di Laut China Selatan

  • WASHINGTON-Amerika terus memanaskan situasi di kawasan Laut China Selatan. Kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz memulai pelatihan bersama di Laut Filipina pada Minggu 21 Juni 2020. Angkatan Laut Amerika mengatakan latihan bertujuan untuk menunjukkan kemampuan unik Amerika Serikat untuk mengoperasikan beberapa kelompok tempur kapal induk dalam jarak dekat. “Ini adalah kesempatan […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Amerika terus memanaskan situasi di kawasan Laut China Selatan. Kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz memulai pelatihan bersama di Laut Filipina pada Minggu 21 Juni 2020. Angkatan Laut Amerika mengatakan latihan bertujuan untuk menunjukkan kemampuan unik Amerika Serikat untuk mengoperasikan beberapa kelompok tempur kapal induk dalam jarak dekat.

“Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk berlatih bersama dalam skenario yang kompleks,” Rear Admiral Dough Verissimo, komandan kelompok tempur Roosevelt dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan US Navy.

“Dengan bekerja bersama dalam lingkungan ini, kami meningkatkan keterampilan taktis dan kesiapan kami dalam menghadapi wilayah yang semakin tertekan dan COVID-19.”

Selain latihan penerbangan, kelompok tempur diharapkan untuk mempraktikkan pertahanan udara, pengawasan,  serangan ofensif jarak jauh, dan manuver laut terkoordinasi.

Rear Admiral James Kirk, komandan kelompok tempur USS Nimitz, mengatakan operasi gabungan menunjukkan ketahanan dan kesiapan angkatan laut Amerika dan merupakan pesan kuat dari komitmen mereka terhadap keamanan dan stabilitas regional.

“Karena kita melindungi hak-hak yang sangat penting, kebebasan dan penggunaan laut secara sah untuk kepentingan semua bangsa. ”

Roosevelt dan Nimitz dan kapal-kapal pendukung mereka bergabung dengan kelompok tempur USS Ronald Reagan yang beroperasi di Jepang untuk penempatan Pasifik minggu lalu.

Verissimo menyebut operasio bersama itu menjadi peluang besar bagi mereka untuk melatih mengoperasikan beberapa kelompok tempur kapal induk di lingkungan yang diperebutkan.

“Kapal induk AS memiliki fleksibilitas, daya tahan, daya tembak, kemampuan manuver, dan kemampuan yang tak tertandingi dalam sejarah perang,” tambahnya.

Selain kapal induk dan sayap udara mereka, latihan itu melibatkan delapan kapal perang lainnya, termasuk kapal penjelajah rudal dan kapal perusak rudal.

Pekan lalu, China memperingatkan bahwa pihaknya akan mengerahkan “penanggulangan” ke penyebaran kapal induk Amerika. Surat kabar Global Times menunjuk kepemilikan beberapa kelas senjata pembunuh kapal induk milik China termasuk DF-21D dan DF-26.

Jika digunakan di sepanjang pantai China, DF-26 mampu menjangkau hingga Guam. Kedua rudal terbang menuju target mereka dengan kecepatan sangat tinggi, membuat mereka sangat sulit untuk dicegat, bahkan oleh sistem pertahanan udara yang luas dari kelompok tempur kapal induk Amerika.