Dua Lubang Hitam Supermasif dekat Bumi akan Bergabung Menjadi 'Monster'
- Para astronom yang bekerja dengan Very Large Telescope milik European Southern Observatory (ESO) mengatakan ada dua lubang hitam supermasif yang kemungkinanakan bergabung menjadi satu lubang hitam "monster". Dan posisi mereka tidak jauh dari Bumi.
Tekno
JAKARTA-Para astronom yang bekerja dengan Very Large Telescope milik European Southern Observatory (ESO) mengatakan ada dua lubang hitam supermasif yang kemungkinanakan bergabung menjadi satu lubang hitam "monster". Dan posisi mereka tidak jauh dari Bumi.
Lubang hitam ini diamati di NGC 7727, sebuah galaksi yang ‘hanya’ berjarak 89 juta tahun cahaya dari Bima Sakti. (Ingat bahwa sistem Alpha Centauri hanya berjarak empat tahun cahaya, jadi 89 juta tahun cahaya hanya dekat dengan cara yang relatif untuk ruang angkasa). Mereka berbeda dalam ukuran, dan sangat besar yakni 154 juta dan 6,3 juta kali ukuran matahari.
ESO bermarkas di Jerman dan mewakili lusinan negara Eropa, tetapi teleskopnya berada di Belahan Bumi Selatan yakni di Chili utara. Very Large Telescope (namanya memang demikian) secara khusus berbasis di Paranal, Chili. Para peneliti dari seluruh dunia dapat berkolaborasi pada data yang dikumpulkan melalui teleskop tersebut.
- Silakan Coba, Teknik Tidur Salvador Dalí Benar-Benar Berhasil Meningkatkan Kreativitas
- Luar Biasa, Perusahaan Metaverse Asal Dalam Negeri Ini Diakui oleh Forbes !
- Serunya Berburu Ornamen Natal
Untuk penelitian baru yang akan diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics ini, Very Large Telescope mendapat bantuan dari entitas lain di luar angkasa terdekat. Kedua lubang hitam berada di pusat galaksi mereka dan karena mereka sangat dekat dengan Bumi
Penulis utama Karina Voggel, seorang astronom di Strasbourg Observatory di Prancis, dan timnya mampu mengukur efek lubang hitam pada bintang-bintang di sekitarnya. Kemudian, mereka menggunakan data itu untuk memperkirakan keberadaan dua lubang hitam.
"Multi-Unit Spectroscopic Explorer" (MUSE) di Very Large Telescope juga membantu tim. Mengukur massa dengan MUSE dan menggunakan data tambahan dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA, memungkinkan tim untuk mengonfirmasi bahwa objek di NGC 7727 memang lubang hitam supermasif," kata ESO dalam siaran persnya yang dikutip Popular Mechanics Rabu 8 Desember 2021.
Anehnya, lubang hitam supermasif ini tidak memiliki tanda radiasi yang kuat untuk ditemukan oleh para ilmuwan. Hal ini kata Voggel, dapat mengarah pada penemuan lubang hitam supermasif lain yang jauh lebih banyak.
“Teleskop kuat di ESO adalah alat yang hebat untuk menemukan lubang hitam ini dan dapat meningkatkan jumlah lubang hitam dkat kita yang diketahui hingga 30 persen,” katanya.
Kedua lubang hitam supermasif ini adalah yang paling dekat dari setiap pasangan yang pernah ditemukan. Para ilmuwan mengatakan mereka berada di jalur tabrakan untuk membentuk satu lubang hitam yang lebih besar lagi.
- Inilah Kelebihan Rokok IQOS yang Pabriknya Dibangun HM Sampoerna di Karawang Rp2,4 T
- PMI Manufaktur Indonesia pada November 53,9 Lampaui Raksasa Ekonomi China
- Pertamina Tegaskan Komitmen Investasi Hijau, Begini Strategi Masa Depan Energi RI
"Pemisahan kecil dan kecepatan dua lubang hitam menunjukkan bahwa mereka akan bergabung menjadi satu lubang hitam monster,” kata co penulis studi Holger Baumgardt, seorang profesor di University of Queensland, Australia.
Penggabungan lubang hitam seperti ini dapat menjelaskan bagaimana lubang hitam paling masif di semesta bisa terbentuk. Kedua lubang hitam itu sendiri berjarak 1.600 tahun cahaya.
Untungnya itu masih akan lama. Menurut Baugardt tabrakan itu mungkin akan terjadi mungkin dalam 250 juta tahun lagi. Jadi kita masih bisa tidur nyenyak.