logo
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Bursa Saham

Dua Sekuritas Ini Berbeda Pandangan Soal Target Saham JPFA Pasca Kinerja Gemilang 2024

  • Berdasarkan laporan keuangannya, Japfa Comfeed membukukan lonjakan laba luar biasa sepanjang 2024.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sebuah emiten peternakan pada perdagangan Senin, 3 Maret 2025, ditutup dengan hasil memuaskan, setelah perseroan membukukan kinerja gemilang pada tahun 2024. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham JPFA bertengger di level Rp2.020 per saham, yang mencerminkan kenaikan 8,01%. Seiring dengan kinerja tahun lalu yang moncer, BRI Danareksa Sekuritas langsung memberikan buy saham JPFA dengan target harga Rp2.800 per saham. 

"Realisasi laba bersih setara dengan 101% dari target kami dan merefleksikan sekitar 110% dari konsensus analis. Meskipun margin bisnis pakan ternak dan DOC turun, kinerja JPFA tetap kuat berkat penjualan segmen ternak ayam," tulis BRI Danareksa dalam risetnya pada Senin, 3 Maret 2025. 

Berbeda, Mandiri Sekuritas belum mengupgrade rekomendasi buy saham JPFA dari target harga yang telah ditetapkan di level Rp1.600 per saham. Perusahaan dengan broker CC ini menilai kinerja JPFA 2024 melewati estimasi konsensus. 

“Margin EBIT pada segmen Pakan dan DoC sedikit menurun akibat meningkatnya biaya bahan baku, sementara segmen broiler mencatat EBIT yang kuat berkat dinamika pasokan dan permintaan yang lebih baik,” jelasnya dalam riset. 

Berdasarkan laporan keuangannya, Japfa Comfeed membukukan lonjakan laba luar biasa sepanjang 2024. Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2024, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket 224,71% yoy menjadi Rp3,01 triliun dari Rp929,71 miliar.

Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan penjualan neto sebesar 9,03% yoy menjadi Rp55,80 triliun dari sebelumnya Rp51,17 triliun. Beban pokok penjualan hanya naik 2,10% yoy menjadi Rp44,58 triliun, membuat laba usaha melonjak 129,41% yoy menjadi Rp5,06 triliun.

Dari sisi pendapatan, peternakan komersial masih menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 8,13% yoy menjadi Rp23,03 triliun. Segmen pembibitan unggas mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 35,84% yoy menjadi Rp3,27 triliun, sementara pakan ternak naik 6,20% yoy menjadi Rp14,67 triliun.

Pendapatan pengolahan hasil peternakan meningkat 11,82% yoy menjadi Rp8,89 triliun. Perdagangan dan lain-lain tumbuh 4,90% yoy menjadi Rp2,09 triliun, sementara budidaya perairan naik 4,25% yoy menjadi Rp4,77 triliun. Total penjualan domestik mendominasi, berkontribusi 98,27%.

Dari sisi aset, total aset perusahaan naik 1,63% yoy menjadi Rp34,66 triliun. Sementara itu, liabilitas berkurang 9,26% yoy menjadi Rp18,09 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 16,97% yoy menjadi Rp16,57 triliun pada akhir 2024.

Dengan pertumbuhan laba yang signifikan, JPFA menunjukkan prospek bisnis positif di tengah dinamika industri perunggasan. Kinerja yang solid ini menegaskan daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar sepanjang 2024.