logo
Ilustasi Perang dagang AS-CHINA.jpg
Nasional

Duel Raksasa Dunia, Perbandingan Ekonomi China vs Amerika

  • Meski Amerika Serikat masih memimpin dalam banyak hal, China menunjukkan laju pertumbuhan dan ambisi yang bisa mengubah lanskap ekonomi dunia dalam waktu dekat.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Persaingan antara China dan Amerika Serikat merupakan inti dari dinamika ekonomi global saat ini. Keduanya merupakan raksasa ekonomi yang saling berkejaran dalam berbagai sektor. 

Hari ini, Kamis, 10 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bersikap keras terhadap China dengan kebijakan tarif yang agresif. Trump menegaskan tarif terhadap produk-produk asal China akan dinaikkan dari 104% menjadi 125%.

Langkah ini mencerminkan strategi proteksionis Trump yang bertujuan untuk menekan dominasi dagang Tiongkok dan mendorong produksi dalam negeri AS.

Berdasarkan data yang TrenAsia peroleh dari berbagai sumber, Kamis, 10 April 2025, Meskipun Amerika Serikat masih memimpin dalam banyak hal, China menunjukkan laju pertumbuhan dan ambisi yang bisa mengubah lanskap ekonomi dunia dalam waktu dekat.

Ukuran dan Posisi Ekonomi Global

Amerika Serikat masih mempertahankan status sebagai ekonomi terbesar dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal, dengan nilai mencapai US$28,78 triliun pada 2024.

China menempati posisi kedua dengan PDB sebesar US$17 triliun. Namun, berdasarkan metode Purchasing Power Parity (PPP), China telah menyalip AS sejak 2014, mencerminkan kekuatan daya beli masyarakat yang lebih besar. 

Bahkan, pada tahun 2021, China berhasil melampaui total ekonomi gabungan Uni Eropa. Dengan tren pertumbuhan saat ini, sejumlah proyeksi memprediksi bahwa China akan menjadi ekonomi terbesar dunia secara nominal pada tahun 2028, sebuah titik kritis dalam tatanan ekonomi global.

Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)

Perbandingan pertumbuhan PDB menunjukkan kontras yang menarik. Pada tahun 2024, ekonomi China tumbuh sebesar 5%, meski melambat dibandingkan 5,4% pada tahun 2023. 

Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tercatat 2,8%, juga menurun dari 2,9% tahun sebelumnya. Meskipun laju pertumbuhan China lebih tinggi, PDB AS tetap lebih besar secara nominal. 

Namun, kesenjangan tersebut terus menyempit, dan jika tren ini bertahan, keunggulan nominal AS akan semakin tergerus oleh agresivitas ekspansi ekonomi China.

Kontribusi terhadap Ekonomi Dunia

China saat ini menjadi pendorong utama pertumbuhan global, terutama karena perannya sebagai mitra dagang utama bagi banyak negara berkembang. Pertumbuhan ekonominya, walau melambat, masih menjadi salah satu yang terbaik di antara negara-negara besar. 

Sementara itu, Amerika Serikat tetap menjadi jangkar ekonomi global melalui stabilitas mata uang dolar dan kekuatan permintaan domestiknya, namun kontribusi relatifnya terhadap PDB dunia terus berkurang, turun dari 30% pada tahun 2000 menjadi sekitar 25% saat ini, sementara pangsa pasar China terus meningkat.

Struktur dan Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Struktur pertumbuhan kedua negara menunjukkan model ekonomi yang berbeda. China mengandalkan kenaikan penjualan ritel sebesar 3,5%, pertumbuhan output industri sebesar 5,8%, serta ekspor-impor yang meningkat 5% pada 2024. 

Pemerintahan Xi Jinping juga menggelontorkan paket fiskal besar senilai 10 triliun yuan dan insentif konsumen untuk mempercepat pemulihan.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika lebih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, sektor jasa, serta keunggulan dalam teknologi dan pasar keuangan. Amerika cenderung mengandalkan pasar bebas dan kekuatan swasta untuk mendorong ekspansi ekonomi.