PT Bank Net Syariah Tbk (BANK) atau Bank Aladin / Dok. Perseroan
Korporasi

Duh, Bank Aladin (BANK) Catat Rugi Rp121,3 Miliar Sepanjang 2021

  • PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mengalami rugi karena beban operasional yang lebih tinggi dari pendapatan.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan rugi bersih hingga Rp121,3 miliar pada 2021. Tahun sebelumnya, bank digital ini membukukan laba bersih sebesar Rp44,86 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia,  pendapatan operasional dari penyaluran dana Bank Aladin secara tahunan masih menunjukkan laju positif.

Pendapatan dari penyaluran dana BANK tercatat tumbuh 22% year on year (yoy) dari Rp31,27 miliar pada 2020 menjadi Rp38,29 miliar tahun 2021. Sementara, pendapatan setelah distribusi bagi hasil senilai pun tumbuh 22% yoy dari Rp31,11 miliar menjadi Rp37,89 miliar. 

Namun demikian, pendapatan operasional selain dari penyaluran dana tercatat belum bisa mengimbangi beban operasional selain dari penaluran dana. Sehingga pendapatan/beban operasional lainnya secara keseluruhan masih minus Rp160,78 miliar. Angka ini berbanding terbalik dari capaian tahun lalu yang surplus Rp11,35 miliar. 

Dengan demikian, bank yang logonya sering menempel pada jaringan ritel Alfamart ini mencatatkan rugi operasional Rp122,89 miliar, berbanding terbalik dari tahun 2020 yang tercatat untung Rp42,47 miliar. Dari sisi pendapatan/beban non perasional, laba non operasional Bank Aladin juga tercatat susut dari Rp2,39 menjadi Rp1,62 miliar.

Namun demikian, aset Bank Aladin naik 201% secara yoy, dari Rp721,39 miliar pada 2020 menjadi Rp2,17 triliun pada 2021. Modal inti Bank Aladin tumbuh 62% yoy dari Rp640,5 miliar ke Rp1,03 triliun.

Bank Aladin tercatat semakin gencar memperluas ekosistemnya dengan menggaet berbagai mitra untuk memperkuat operasionalnya. Pada Februari lalu, bank digital syariah ini menggaet start up social commerce Evermos. Aladin akan memfasilitasi transaksi dan akses pendanaan bagi reseller dan mitra UMKM di platform Evermos.

Sebelumnya, Bank yang dipimpin oleh anak Menlu, Dyota Marsudi ini telah menambahkan sejumlah perusahaan dalam ekosistemnya, seperti Alfamart, Halodoc, Facebook, Google Cloud, hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).