<p>Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. / Facebook @official.ojk</p>
Industri

Duh! OJK Catat Penyaluran Kredit Melambat, Hanya Tumbuh 1,49%

  • JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan semester I-2020 sebesar 1,49% year-on-year (yoy). Capaian tersebut merosot drastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,92%. Ketua OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan kredit akibat tertekan pandemi COVID-19. Namun, pihaknya tetap optimistis tren ini terjadi sementara. “Harapan […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan semester I-2020 sebesar 1,49% year-on-year (yoy). Capaian tersebut merosot drastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,92%.

Ketua OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan kredit akibat tertekan pandemi COVID-19. Namun, pihaknya tetap optimistis tren ini terjadi sementara.

“Harapan kami, penurunan ini hanya sementara, dan setelahnya ekonomi bisa tumbuh kembali,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Selasa, 4 Agustus 2020.

Adapun penurunan kredit paling dalam, ungkapnya, terjadi pada bank umum kelompok usaha (BUKU) 3 dengan minus mencapai 2,27%.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN sebagai salah satu bank kelompok tersebut, misalnya, mencatatkan penurunan penyaluran kredit sebesar 1,8% menjadi Rp227,9 triliun. Padahal, periode yang sama tahun 2019, penyaluran kredit BTN sebesar Rp232,2 triliun.

Sementara itu, kata Wimboh, bank BUKU 4 masih tumbuh 2,88%. PT Bank Central Asia Tbk. pada periode ini membukukan pertumbuhan kredit 5,3% secara tahunan menjadi Rp595,1 triliun. Pertumbuhan BCA tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang meningkat 17,7% yoy menjadi Rp257,9 triliun.

Kredit UMKM dan KPR

Sementara itu, kredit komersial dan usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) turun 0,9% yoy menjadi Rp184,6 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) pun tumbuh flat 0,3% yoy menjadi Rp91 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 11,9% yoy menjadi Rp42,5 triliun.

Bank Buku 4 lain, seperti PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin, mencatat penyaluran kredit Rp121,7 triliun, lebih rendah dibandingkan akhir tahun lalu Rp132,4 triliun.

Sementara itu, penyaluran kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk. atau CIMB Niaga juga terkontraksi 6,1% yoy menjadi Rp149,1 triliun dari Rp158,3 triliun pada periode yang sama tahun 2019.

Wimboh pun menambahkan, kredit juga tertekan di segmen kredit modal kerja hingga turun 1,3%. Akan tetapi, kredit investasi dan kredit konstruksi masih tumbuh masing-masing 5,6% dan 2,3%.

Bersama perbankan dan stakeholder, kata dia, OJK akan terus berkoordinasi dan memonitor perkembangan kredit lapangan. “Kami akan selalu memantau perkembangan dan harapannya pertumbuhan kredit dapat segera pulih,” tambahnya. (SKO)