Duh, Pandemi Bikin Akses Kesehatan Wanita dan Anak-Anak Jadi Sulit
JAKARTA – Panel Akuntabilitas Independen, Perserikatan Bangsa-bangsa (IAP) melaporkan Ibu, bayi baru lahir, anak kecil, dan remaja kehilangan 20% dari layanan kesehatan dan sosial akibat pandemi COVID-19. Merujuk laporan yang dirilis Senin, 13 Juli 2020, perempuan kehilangan banyak fasilitas dan jaring pengaman sosial sejak Januari 2020. Hal ini berbanding terbalik dari hasil survei pada laki-laki […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Panel Akuntabilitas Independen, Perserikatan Bangsa-bangsa (IAP) melaporkan Ibu, bayi baru lahir, anak kecil, dan remaja kehilangan 20% dari layanan kesehatan dan sosial akibat pandemi COVID-19.
Merujuk laporan yang dirilis Senin, 13 Juli 2020, perempuan kehilangan banyak fasilitas dan jaring pengaman sosial sejak Januari 2020. Hal ini berbanding terbalik dari hasil survei pada laki-laki yang justru mendapat peningkatan akses fasilitas kesehatan.
“COVID-19 membuat situasi buruk menjadi lebih buruk,” kata Joy Phumaphi, wakil ketua IAP, mengutip dari Forbes, Senin, 13 Juli 2020.
Sebagai contoh, 73% petugas kesehatan dari 30 negara yang disurvei menyebutkan kekurangan produk sanitasi. 58% lainnya menyebutkan kenaikan harga, dan setengahnya melaporkan berkurangnya akses ke air bersih untuk membantu mengelola kebersihan saat menstruasi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
IAP memperkirakan bahwa terhambatnya akses ke sistem kesehatan yang ditambah dengan menurunnya akses ke makanan dapat berkontribusi pada lebih dari 56.000 kematian ibu tambahan dalam enam bulan. Dengan peningkatan hingga 38,6% kematian ibu per bulan.
Proyeksi laporan juga menunjukkan potensi lebih dari 1.000 juta kematian anak tambahan dalam enam bulan, dengan peningkatan dari 9,8 menjadi 44 · 7% pada kematian balita di bawah lima bulan.
“Sistem kesehatan di negara-negara kaya dan miskin berjuang besar-besaran dan layanan untuk ibu, bayi baru lahir, anak-anak dan remaja hancur,” kata Elizabeth Mason, ketua bersama IAP Sekretaris Jenderal PBB.
Tidak hanya itu, lebih dari 20 negara melaporkan kekurangan vaksin yang disebabkan oleh pandemi dan 13,5 juta anak kehilangan vaksinasi terhadap penyakit yang mengancam jiwa.
Komitmen untuk cakupan kesehatan universal, perawatan kesehatan primer, peraturan kesehatan internasional dan pembangunan berkelanjutan, sangat dibutuhkan sebelum pandemi. Sekarang dengan COVID-19, mereka bahkan lebih penting.
“Kehidupan setiap ibu, bayi baru lahir, anak dan remaja,” kata Giorgi Pkhakadze, seorang profesor Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat.