Duh! Setelah Laba, Medco Energi Milik Arifin Panigoro Kini Terjungkal Rugi
Dalam laporan keuangan yang dirilis di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 3 Oktober 2020, disebutkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk per 30 Juni 2020 mencapai US$95,75 juta setara Rp1,42 triliun. Setahun sebelumnya, Medco masih meraup laba US$25,57 juta.
Industri
JAKARTA – Emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) milik konglomerat Arifin Panigoro harus menelan pil pahit akibat kerugian pada semester I-2020.
Medco Energy menderita rugi bersih periode berjalan sebesar US$86,87 juta setara Rp1,29 triliun (kurs Rp14.890 per dolar Amerika Serikat) pada semester I-2020. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Medco Energy berhasil meraup laba US$34,01 juta.
Dalam laporan keuangan yang dirilis di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 3 Oktober 2020, disebutkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk per 30 Juni 2020 mencapai US$95,75 juta setara Rp1,42 triliun. Setahun sebelumnya, Medco masih meraup laba US$25,57 juta.
CEO Medco Energy Internasional Roberto Larato mengatakan jatuhnya permintaan energi akibat pandemi COVID-19 memaksa harga minyak kuartal II-2020 berada di bawah US$30 per barel. Hal itu mengakibatkan permintaan gas seminimal mungkin.
“Menaggapi kadaan luar biasa ini, kami telah menerapkan protokol keselamatan kerja untuk melindungi karyawan kami dan memastikan kelangsungan bisnis,” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu, 3 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Manajemen Medco juga memangkas belanja operasional (operational expenditure/opex) hingga US$200 juta setara hampir Rp3 triliun. Medco juga merevisi target produksi sepanjang tahun ini menjadi 100-105 juta barel setara minyak per hari (milion barrel oil of equivalent per day/mboepd).
“Bagaimanapun, kami mengantisipasi kondisi yang lebih baik di masa depan. Sehingga, segmen minyak dan gas akan melanjutkan investasi pada proyek eksplorasi dan nilai tambah modal,” urainya.
Tertekan Minyak dan Gas
Pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization/EBITDA) pada paruh pertama 2020 mencapai US$305 juta setara Rp4,54 triliun. Jumlah EBITDA itu turun 5% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pada paruh pertama tahun 2020, emiten bersandi saham MEDC itu mengantongi penjualan dan pendapatan jasa senilai US$551,76 juta setara Rp8,2 triliun. Namun, capaian itu turun 7,55% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$596,88 juta.
Tekanan terbesar terjadi pada penjualan minyak dan gas yang merosot 11,3% yoy menjadi US$470,6 juta. Namun, sedikit tertolong oleh kenaikan penjualan tenaga listrik 21,27% yoy menjadi US$79,3 juta. Kemudian, pendapatan jasa juga meroket 172% menjadi US$1,77 juta.
Saat bersamaan, beban pokok penjualan dan biaya langsung justru meroket 28,2% menjadi US$349,2 juta. Sehingga, laba kotor terjerembab 37,5% yoy menjadi US$202,56 juta.
Per 30 Juni 2020, total aset Medco Energy mencapai US$6,33 miliar. Sedangkan liabilitas mencapai US$5,07 miliar dan ekuitas US$1,25 miliar.
Pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 2 Oktober 2020, saham MEDC ditutup melorot 4,52% sebesar 16 poin ke level Rp338 per lembar. Kapitalisasi pasar saham MEDC mencapai Rp8,47 triliun dengan imbal hasil negatif 37,12% dalam setahun terakhir.
Struktur pemegang saham Medco Energy terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (50,05%), Diamond Bridge Pte. Ltd., (21,40%), PT Medco Duta (0,19%), PT Multifabrindo Gemilang (0,04%), dan masyarakat (28,06%).
Medco Energy adalah perusahaan migas milik konglomerat Arifin Ponigoro. Arifin kini menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Dia tercatat sebagai orang paling kaya ke-45 di Indonesia versi majalah Forbes 2019 dengan kekayaan US$670 juta setara Rp9,7 triliun. Selain Medco Energy, Arifin juga pemilik tambang emas Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara (NNT) lewat PT Amman Mineral Nusa Tenggara. (SKO)