<p>Kantor Japfa Comfeed / Shareinv.com</p>
Korporasi

Dukung Bisnis Berkelanjutan, Japfa Comfeed Indonesia Fokus Sediakan Protein Bergizi

  • Lima dekade terus bertahan dalam sektor agrifood, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tak ketinggalan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan yaitu environmental, social and governance (ESG).
Korporasi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Lima dekade terus bertahan dalam sektor agrifood, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tak ketinggalan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan yaitu environmental, social and governance (ESG).

Dimulai pada 2014, Japfa secara spesifik melaporkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan
berkelanjutan yang mencakup aspek ESG. Hal ini menjadikan Japfa terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi dalam menyediakan nutrisi terhadap konsumen, serta memberi dampak positif bagi para pemangku kepentingan di dalamnya.

Pada Maret 2021, perseroan meluncurkan Sustainability-Linked Bond (SLB) pertama di industri agri-food dunia, yang juga merupakan SLB berbasis Dolar AS pertama dari Asia Tenggara.

Dilansir dari laporan keberlanjutan 2021, sebagai industri penghasil protein hewani berkualitas dan terpercaya Japfa Comfeed Indonesia fokus pada ESG dengan menyokong 'pilar keberlanjutan Japfa' yaitu menjaga sistem produksi yang efisien, melakukan pengembangan SDM, meningkatkan nutrisi dan menjaga keamanan pangan.

Implementasi ESG Japfa Comfeed Indonesia

Perseroan menyadari rawannya stok pangan akan menjadi tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Maka untuk itu, Japfa berkomitmen menjaga pasokan berkelanjutan untuk menyediakan protein bergizi.

Hal ini bisa dicapai dengan mengamankan sinergi terkait model bisnis yang terintegrasi secara vertikal disertai penerapan praktik beternak yang baik. Fokus pada kesejahteraan hewan, peningkatan pengetahuan peternak, dan menjaga lingkungan.

Japfa melibatkan semua orang baik pemasok, peternak hingga mitra untuk penyediaan protein bergizi yang berkelanjutan. Perseroan mengambil seluruh bahan baku utama seperti jagung dari petani dalam negeri sehingga petani lokal juga dapat meningkatkan produksi sesuai standar.

Pada tahun 2021, proporsi pengadaan bahan baku lokal untuk pakan ternak unggas sekitar 62%, sedangkan untuk pakan ikan dan udang sekitar 55%.

Dari sisi lingkungan perseroan mengklaim tidak memiliki peternakan, tambak dan operasi lainnya yang berlokasi pada lahan bekas hutan sehingga bebas deforestasi. Kontribusi keberlanjutan di laut Japfa melakukan sebuah penelitian intensif di Japfa Aquaculture Research and Development Center (JARDC) dalam mengembangkan pakan ikan dan udang.

Hasilnya sejak 2017 berhasil menerapkan pakan bebas tepung ikan untuk sebagian besar pakan ikan tawar dan mengoptimalkan tepung ikan pada pakan udang unggulan dengan merek SGH.

Sedangkan dalam managemen daur ulang dan konservasi air juga menjadi upaya perseroan dalam menerapkan keberlanjutan bisnis, termasuk dalam penanganan limbah yang dihasilkan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan di berbagai unit operasi untuk mengurangi dampak lingkungan.

Karena bergerak di industri penghasil protein hewani, kesejahteraan para ternak juga diperhatikan. Aspek kesejahteraan hewan yang mengacu pada prinsip lima kebebasan kesejahteraan hewan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 95 tahun 2012 tentang Kesehatan Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.

Prinsip ini tercakup dalam standar operasi untuk beternak yang baik, yang mengacu pada standar internasional seperti FAO (Food and Agriculture Organization) dan BAP (Best Aquaculture Practice), serta mempertimbangkan nilai genetika dari hewan yang dibesarkan.

Dari sisi sosial mengadakan pelatihan kepada pekerja dan peternak mitra terkait praktik beternak yang baik di seluruh peternakan, tambak dan fasilitas pemrosesan, yang juga memuat aspek-aspek tentang kesejahteraan hewan sehingga pekerja dapat menangani hewan ternak dengan baik.