Dukung Ekspor Teknologi Pertanian Pintar, Korsel Buka 4 Kantor di Luar Negeri
Dunia

Dukung Ekspor Teknologi Pertanian Pintar, Korsel Buka 4 Kantor di Luar Negeri

  • Pemerintah Korea Selatan berencana untuk membuka empat kantor baru di negara-negara di Timur Tengah, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, dan Oceania tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk mendukung ekspor teknologi pertanian pintar, yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan tinggi, menurut Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan pemerintah setempat pada Senin, 12 Februari 2024.
Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan berencana untuk membuka empat kantor baru di negara-negara di Timur Tengah, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, dan Oceania tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk mendukung ekspor teknologi pertanian pintar, yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan tinggi, menurut Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan pemerintah setempat pada Senin, 12 Februari 2024.

Dikutip TrenAsia.com dari The Kore Times, pemerintah, bekerja sama dengan Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA), mengumumkan bahwa mereka akan membuka kantor-kantor baru di berbagai wilayah karena teknologi pertanian pintar semakin populer di seluruh dunia. Selain kantor yang sudah ada di Riyadh, Arab Saudi, kantor-kantor baru ini akan membantu pengembang teknologi pertanian pintar Korea memasuki pasar-pasar di wilayah masing-masing.

Kantor-kantor baru ini akan berada di Kuwait City, Kuwait, Almaty, Kazakhstan, Baku, Azerbaijan, dan Melbourne, Australia. Kantor di Riyadh, yang dibuka pada bulan September tahun lalu, akan diperluas tahun ini. Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan statistik ekspor tahun lalu, permintaan untuk pusat dukungan pertanian pintar lokal, dan pesanan proyek yang diterima perusahaan pertanian pintar Korea dari luar negeri.

Kantor-kantor tersebut akan berfungsi sebagai jembatan teknis antara perusahaan pertanian pintar Korea yang ingin menjual teknologinya di luar negeri dan kebutuhan kota-kota asing terkait pertanian yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi. Kantor-kantor ini akan membantu perusahaan-perusahaan Korea berkomunikasi dengan firma hukum lokal untuk memastikan bahwa ekspor teknologinya legal, aman, dan dapat dilakukan.

Selain itu, kantor-kantor ini akan mengeksplorasi permintaan lokal untuk proyek pertanian pintar baru, melakukan survei pasar lokal, dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan pertanian pintar Korea di kota-kota tersebut.

Untuk mempromosikan pertanian pintar dan menemukan jalur ekspor baru, kementerian, bersama dengan KOTRA dan kantor-kantor baru, juga akan menyelenggarakan K-Smart Farm Roadshow di negara-negara ini tahun ini.

Seorang pejabat dari Kantor Kebijakan Inovasi Pertanian Korea Selatan mengatakan, "Kantor-kantor baru ini akan sangat membantu perusahaan pertanian pintar negara yang ingin memperluas pasar di luar negeri, terutama yang kurang memiliki pengalaman dan sumber daya di luar negeri." Ia menambahkan, "Pemerintah akan terus mengenalkan langkah-langkah baru untuk memberikan berbagai jenis dukungan agar perusahaan pertanian pintar Korea dapat lebih dikenal di negara-negara lain."

Untuk diketahui, nilai ekspor pertanian pintar negari ginseng ini mencapai US$296 juta atau setara Rp4,59 triliun tahun lalu, lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Pertanian pintar semakin menjadi solusi bagi sektor pertanian Korea yang menghadapi masalah tenaga kerja yang terbatas dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi akibat krisis iklim. Dengan dikendalikan oleh kecerdasan buatan yang diaktifkan oleh sensor dan penyimpanan data besar, sistem ini dapat mengoperasikan pertanian secara otomatis dengan merespons lingkungan sekitarnya. Automatisasi ini dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu kerja yang dibutuhkan.