Dukung Implementasi Program Kampus Merdeka, StartUp Campus Ajak Mahasiswa Jadi Start Up Founder
rogram StartUP Campus 2021 resmi digelar sebagai wadah inkubator bisnis rintisan nasional di dunia Pendidikan. Program ini mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensinya dengan menghasilkan ide startup yang bernilai, bermanfaat, dan layak.
Tekno
JAKARTA – Program StartUP Campus 2021 resmi digelar sebagai wadah inkubator bisnis rintisan nasional di dunia Pendidikan. Program ini mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensinya dengan menghasilkan ide startup yang bernilai, bermanfaat, dan layak.
Diinisiasi oleh Achmad Zaky Foundation dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), StartUp Campus menjadi bagian dari implementasi Program Kampus Merdeka.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Dalam kesempatan yang sama, Managing Partner of 500 Startups Khailee Ng menyampaikan, StartUp Campus merupakan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa di Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan karya dan inovasi digital.
“Kami berharap program ini dapat mendorong mahasiwa di seluruh Indonesia untuk merintis karir sebagai inovator di dunia start up nasional dengan ide dan inovasi yang orisinil,” ucapnya dalam Konferensi Pers dan Talkshow Program StartUP Campus bertajuk “Ciptakan Indonesia Unggul lewat Generasi Inovator Digital” di Jakarta, Selasa, 29 Juni 2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Endeavor Indonesia melalui Managing Director Wayah Surya Wiroto juga menjelaskan Endeavor siap berkolaborasi dengan Achmad Zaky Foundation dalam program StartUP Campus ini dengan menyediakan para founders dari endeavor entrepreneurs.
“Saat ini di Indonesia sendiri kami memiliki 61 endeavor entrepreneur mewakili 47 startup, tapi di seluruh dunia kami memiliki kurang lebih 2.200 endeavor entrepreneur dan juga ada sekitar 3000 mentors, yang tentunya bisa kita leverage berpartisipasi ke program StartUp Campus,” ujar Wayah.
Yang kami sangat harapkan adalah dengan adanya para founders ini terlibat dalam program StartUp Campus, mereka bisa berbagi pengalaman bagaimana mendirikan, menjalankan dan mengembangkan perusahaan startup mereka sehingga bisa menjadi seperti yang saat ini, scaling-up,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina Achmad Zaky Foundation, Achmad Zaky memaknai StartUp Campus sebagai momentum untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia mendapatkan ilmu dan keterampilan secara langsung di dunia StartUp.
Harapannya, dengan banyaknya keterlibatan mahasiswa dan warga kampus di seluruh Indonesia, startup nasional akan terus bertumbuh dan memiliki daya saing tinggi di bidang teknologi digital.
“Industri digital bertumbuh dengan cepat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Melalui StartUp Campus kami ingin mengajak dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menciptakan inovasi terbaiknya di bisnis rintisan yang berkualitas. Kami percaya bahwa potensi dan talenta generasi muda Indonesia di sektor teknologi dan kreatif sangat besar,” kata Zaky.
Indonesia merupakan salah salah satu negara terbanyak yang melahirkan sejumlah StartUp terbaik di dunia. Tercatat Indonesia menempati peringkat ke 5 dengan jumlah start up terbanyak yaitu sekitar 2.967 yang dilansir oleh situs startupranking.com.
Zaky menjelaskan StartUp Campus memiliki semangat yang sama dengan Kampus Merdeka Kemendikbudristek, yaitu memberikan kesempatan kepada para akademisi untuk mendapatkan pengalaman langsung dengan membangun karir dan bisnis di dunia StartUp.
Zaky juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada sejumlah lembaga yang terlibat dalam program ini seperti Kemendikbudristek, Endevour Indonesia, 500 Startups dan berbagai pihak lainnya yang memungkinkan program StartUp Campus dapat terwujud.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak ini merupakan hal yang sangat positif untuk melahirkan lebih banyak lagi talenta digital yang unggul, berkualitas dan tentunya dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat di bidang teknologi. Kemajuan teknologi Indonesia akan sangat bergantung pada ide-ide kreatif yang bisa diwujudkan oleh generasi mudanya.” jelasnya.
Sebagai bagian dari penerapan Program Kampus Merdeka, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam menyampaikan program ini menjadi hal yang penting untuk membangun Entrepreneurship pada masa mahasiswa membangun diri dan masa depannya.
Ia menambahkan bahwa kreativitas anak muda Indonesia ini sungguh luar biasa dan harus terus diakselerasi bukan hanya menjadi startup entrepreneur tapi juga sociopreneur.
“Melalui program startup kampus ini yang didukung entrepreneur ini dapat mengembangkan startup – startup sociopreneur berstandar internasional. Keragaman masyarakat kita perlu manfaatkan sebagai modal pembangunan bangsa indonesia. Kita merdekakan mahasiswa indonesia dengan menunjukkan contoh kakak-kakaknya yang berhasil. semoga dengan bergotong-royong kita dapat bangkit dan maju ke depan,” ucap Nizam.
Lanjut dia Pemerintah sangat mendukung program seperti dengan seluruh sumber daya yang ada. Di era transformasi digital ini, perlu juga membuat transformasi positif dimana tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga perlu melahirkan para produsen.
Program seperti magang bersertifikat juga diakomodasi pemerintah, tetapi tentu saja tidak bisa pemerintah sendiri harus gotong royong bekerja sama seluruh ekosistem bergabung.
“Saat ini kita semua sudah tibatiba bertransformasi masuk dunia digital kami merestui perkawinan antara kampus dan dunia usaha ini. jumlah anggaran kemdikbud yang kecil ini kita manfaatkan. ini kita harus bekerja sama mencapai kedaulatan digital di Indonesia,” lanjutnya
Direktur Achmad Zaky Foundation, Maryati mengungkapkan StartUP Campus memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung diluar kampus dengan pelatihan yang bersertifikasi setara dengan 20 SKS.
“Kami telah memiliki tolak ukur keberhasilan program dengan 15-30 tim on boarded, tingkat penyelesaian 80%, nilai evaluasi mentor dan tingkat kepuasan harus mencapai skala 4 dari 5. Kami berharap dari program ini akan lahir banyak Technopreneur yang mampu mengembangkan inovasi berbasis teknologi di masa depan yang berdaya guna tinggi,” ungkapnya.
Sebelum mengikuti pembelajaran Program StartUP Campus, para peserta harus membentuk tim yang terdiri dari minimal 2 orang dengan ide start up yang baik sebagai kriteria penilaian.
Pendaftaran StartUp Campus periode kedua dibuka mulai dari 1 Juli hingga 15 Juli 2021 yang nantinya peserta akan mengikuti 3 tahapan seleksi yakni proses administrasi, penjelasan ide startup dan profil tim, serta wawancara di proses akhir.
Setelah lulus dari proses seleksi, para peserta akan diberikan pelatihan berbasis daring, bimbingan dan saling berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide dengan para pakar dan expert di dunia start up. Para peserta nanti juga akan difasilitasi dengan konten pembelajaran berkualitas tinggi, mentor dan tenaga pengajar profesional di industri Startup.
“Para mahasiswa yang menjadi peserta StartUP Campus akan diberikan pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sebuah prototipe produk atau ide bisnis dengan bimbingan dan pengajaran dari para ahlinya,” tambah Maryati.