Presiden-Akan-Resmikan-Bandara-Ngloram-Hingga-Tinjau-Pasar-Besar-Ngawi.jpg
Nasional

Dukung Industri Migas di Blok Cepu, Jokowi Resmikan Bandara Ngloram di Blora

  • Presiden Joko Widodo hari ini akan meresmikan Bandara Udara (Bandara) Ngloram di Kabupaten Blora, Jawa Tengah guna mendukung industri minyak dan gas di Cepu dan sekitarnya.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo hari ini akan meresmikan Bandar Udara (Bandara) Ngloram di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Banda Ngloram diharapkan mendukung industri minyak dan gas (migas) di Blok Cepu yang dikelola PT Pertamina EP Cepu.

"Setibanya di Bandar Udara Ngloram, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Presiden akan meninjau sejumlah fasilitas bandara dan meresmikan bandara tersebut," bunyi pernyataan pers seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat, 17 Desember 2021.

Kepala Negara dan rombongan bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat khusus ATR 72-600 sekitar pukul 07.00 WIB.

Selain meresmikan Bandara Ngloram, Jokowi juga dijadwalkan akan berkunjung ke Pasar Mulyorejo untuk menyerahkan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima dan warung.

Selanjutnya, Jokowi akan bertolak ke Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, dan menyerahkan bantuan tunai serupa di Alun-Alun Merdeka, Kabupaten Ngawi, usai menunaikan salat Jumat berjemaah. Jokowi juga diagendakan untuk meninjau fasilitas Pasar Besar Ngawi.

Menurut data Kementerian Perhubungan, Bandara Ngloram adalah bandara milik PT Pertamina (Persero) yang diserahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada pemerintah daerah Blora dan selanjutnya Pemda menyerahkannya kepada Kemenhub untuk dibangun menjadi bandara komersil.

Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Km 31 Tahun 2019 tentang Penetapan Lokasi Bandara Ngloram, pembangunan Bandara Ngloram baik di sisi udara dan sisi darat dikerjakan dalam 4 tahap pembangunan.

Tahap 1 dilakukan perluasan hingga 1.400x30 meter (M), apron 84x60 M, serta pembangunan terminal penumpang akan seluas 2.400 meter persegi (m2) dengan kapasitas lebih dari 50.000 penumpang per tahun.

Pada tahap 2 yaitu tahap pengembangan, runway diperluas kembali menjadi 1.600x30 M, apron menjadi 127x90 M, kemudian terminal penumpang menjadi 2.013 m2 dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun.

Pada tahap 3, runway diperluas lagi menjadi 1.850x45 M, apron menjadi 168x90 M, dan terminal penumpang menjadi 3.726 m2 dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.

Dan pada tahap terakhir, runway diperluas menjadi 2.000x45 M, apron dikembangkan hingga seluas 168x90 M, yang akan difasilitasi untuk dapat menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600.

Selain itu, dilakukan pembangunan terminal penumpang seluas 5.216 m2 dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun.

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Visi pembangunan Bandara Ngloram adalah menjadi alternatif konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat di Blora, Bojonegoro dan sekitarnya.

Hal itu diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah yang dikenal menjadi pusat aktivitas industri perminyakan dan industri bisnis lainnya.

Ke depannya, aksesibilitas dari dan menuju Bandara Ngloram tidak hanya dapat diakses melalui jalan tetapi juga terintegrasi dengan moda kereta api menuju bandara melalui Stasiun Kapuan Cepu. 

Selain itu, Banda Ngloram juga akan mendukung industri minyak dan gas di Cepu dan sekitarnya. Blok Cepu sendiri dikelola oleh beberapa perusahaan minyak dari level internasional, nasional hingga lokal. 

Beberapa di antaranya adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) (45%), Ampolex Cepu Pte Ltd, PT Pertamina EP Cepu serta beberapa Badan Usaha Milik Daerah seperti PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Blora Patragas Hulu (Blora), serta PT Petrogas Jatim Cendana Utama (Jawa Timur).

Direncanakan, Bandara Ngloram akan menjadi bandara pengumpan (stoke) yang direncanakan melayani penerbangan untuk tujuan ke sejumlah kota, antara lain Semarang, Balikpapan, Malang, Jakarta (Halim Perdana Kusuma), dan Banyuwangi.