The Cooler Earth (TCE) Sustainability Series 2024 CIMB Niaga di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Perbankan

Dukung Inisiatif Keberlanjutan, CIMB Niaga Kurangi Porsi Kredit untuk Batu Bara secara Bertahap

  • Untuk mencapai target tersebut, CIMB Niaga juga berkomitmen menghentikan pinjaman kepada sektor batubara thermal secara bertahap.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menerapkan langkah-langkah dalam mendukung inisiatif keberlanjutan melalui berbagai langkah strategis, termasuk target net zero emisi karbon di tahun 2050. 

Langkah ini mencakup pengurangan emisi dari operasional perusahaan dan emisi yang dihasilkan oleh nasabahnya. Selain itu, CIMB Niaga juga menerapkan kebijakan penghentian pinjaman untuk sektor batubara thermal, sejalan dengan upaya global dalam memitigasi dampak perubahan iklim. 

Komitmen Terhadap Pengurangan Emisi

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, menyatakan bahwa CIMB Niaga telah menetapkan target ambisius untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2030 dan 2050. 

Target tersebut meliputi emisi skop 1 dan 2, yaitu emisi yang dihasilkan dari operasional internal perusahaan. Selain itu, CIMB Niaga juga menargetkan pengurangan emisi skop 3 yang dihasilkan oleh nasabah-nasabah yang dibiayai oleh bank tersebut.

"Terhadap emisi skop 1 dan 2, artinya adalah operasional dari emisi kita di tahun 2030. Jadi, bagaimana caranya supaya kita menekan emisi kita hingga net zero di tahun tersebut. Di tahun 2050, kita akan mencoba mencapai net zero yang mencakup skop 3, yaitu emisi yang dihasilkan oleh nasabah kami. Kami sudah mulai mengukur emisi dari nasabah yang kami biayai," ujar Fransiska Oei dalam The Cooler Earth (TCE) Sustainability Series 2024 CIMB Niaga di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Untuk mencapai target tersebut, CIMB Niaga juga berkomitmen menghentikan pinjaman kepada sektor batubara thermal secara bertahap. 

"Di tahun 2040, kami akan menghentikan seluruh pembiayaan kepada batubara thermal. Kami juga menetapkan target interim di mana 50% portofolio batubara thermal harus berkurang pada tahun 2040," tambahnya.

Peran Renewable Energy Certificate (REC) dalam Mengurangi Emisi

CIMB Niaga juga aktif dalam memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai salah satu langkah untuk mencapai net zero emisi. 

REC ini merupakan sertifikat yang membuktikan bahwa energi yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan, seperti yang dihasilkan oleh PLN dari non-batubara.

"Karbon itu kami beli untuk men-zero kan emisi di tahun 2030 dan 2040. Sebagai bank, tidak mungkin kami benar-benar zero. Kalau benar-benar ingin zero, berarti kita harus bekerja di rumah tanpa listrik, yang tentunya tidak mungkin. Namun, kita bertanggung jawab untuk mengurangi penggunaan emisi dan memastikan emisi yang dihasilkan seimbang dengan upaya pengurangan melalui penggunaan solar panel atau pembelian REC," ungkap Fransiska.

REC memungkinkan CIMB Niaga untuk mengimbangi emisi yang masih tersisa setelah berbagai langkah pengurangan emisi dilakukan. Hal ini menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan sekaligus mempertahankan operasional bisnis.

Baca Juga: Pendanaan dan Teknologi Jadi Tantangan Transformasi Industri Hijau

Kolaborasi dengan Nasabah untuk Kurangi Emisi

Selain mengurangi emisi dari operasional internal, CIMB Niaga juga bekerja sama dengan nasabah untuk mengurangi emisi yang dihasilkan dari bisnis mereka. Hal ini menjadi fokus penting dalam mencapai target net zero pada tahun 2050.

"Misalnya, kami memberikan pinjaman kepada perusahaan manufaktur atau semen. Mereka pasti menghasilkan emisi. Namun, kami bekerja sama dengan nasabah tersebut untuk mengurangi intensitas emisi mereka. Ini bukan hanya soal mengurangi portofolio pembiayaan, tetapi lebih kepada bagaimana kita bersama-sama mengurangi emisi," jelas Fransiska.

Pendekatan Berkelanjutan di Sektor Perbankan

Di sisi lain, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, menjelaskan bahwa inisiatif keberlanjutan ini tidak hanya berfokus pada aspek profit semata, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan. CIMB Niaga berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang berdampak positif terhadap masyarakat dan planet.

"Usaha berkelanjutan ini bukan hanya tentang profit, tetapi juga tanggung jawab terhadap masyarakat luas, dampak sosial, dan generasi mendatang. Kami memiliki framework yang bernama G6 untuk memastikan pengembangan produk dan layanan kami sejalan dengan prioritas Sustainable Development Goals (SDG)," ujar Noviady.

Beberapa produk yang sudah diterapkan oleh CIMB Niaga dalam mendukung inisiatif ini di antaranya adalah sustainability loan, green mortgage, serta produk giro dan kartu yang dirancang khusus untuk segmen usaha yang berfokus pada keberlanjutan.

Sustainability Loan dan Green Mortgage

Salah satu produk unggulan yang mendukung inisiatif ini adalah sustainability loan. Produk ini dirancang untuk memberikan insentif berupa bunga yang lebih rendah bagi perusahaan yang berhasil mencapai indikator keberlanjutan tertentu. 

CIMB Niaga juga melakukan screening untuk memastikan bahwa nasabah yang menerima pinjaman berkontribusi terhadap inisiatif keberlanjutan.

"Kami juga memberikan insentif kepada perusahaan yang telah mencapai key performance indicator (KPI) tertentu (Aspek-aspek Penting Keberlanjutan) tertentu. Ini mendorong nasabah kami untuk berpartisipasi aktif dalam inisiatif keberlanjutan," jelas Noviady.

Selain itu, di sektor perumahan, CIMB Niaga juga menawarkan green mortgage, sebuah produk yang mendorong nasabah untuk membeli properti yang dibangun dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Nasabah yang membeli properti dari developer yang fokus pada green living dapat menikmati insentif berupa pengurangan bunga, potongan biaya administrasi, dan biaya asuransi.

Dukungan Berkelanjutan di Sektor Retail dan Non-Retail

Dalam paparan tersebut, Noviady juga menegaskan bahwa CIMB Niaga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan produk-produk yang berfokus pada keberlanjutan di sektor retail dan non-retail. 

"Kami melihat pertumbuhan positif dari produk-produk yang mendukung keberlanjutan. Ini mencakup 25% dari total kredit kami," tambahnya.