Lumbung Mataraman Gunungkidul
Nasional

Dukung Ketahanan Pangan, DIY Kembangkan Lumbung Mataraman Balong

  • Pembangunan Lumbung Mataraman Balong ini didukung pemerintah provinsi dengan bantuan keuangan khusus (BKK).

Nasional

Bintang Surya Laksana

YOGYAKARTA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daera Istimewa Yogyakarta (DIY) dukung ketahanan pangan di wilayah Gunungkidul dengan mengembangkan Lumbung Mataraman di Kalurahan/Desa Balong.

Wakil Kepala DPKP DIY, Hery Silistio Hermawan, menyebutkan antisipasi krisis pangan yang disebabkan berbagai faktor harus dilakukan dengan memperkuat ketahanan pangan yang dimulai dari paling bawah yakni desa/kalurahan.

Hery menyebutkan pembangunan Lumbung Mataraman Balong ini didukung pemerintah provinsi dengan bantuan keuangan khusus (BKK). “Saat ini DPKP DIY menggalakan program lumbung pangan yang didukung dana keistimewaan melalui bantuan BKK dalam rangka menguatkan ketahanan pangan di tingkat masyarakat,” tambah Hery.

Hery menyebutkan BKK yang diberikan oleh DPKP DIY untuk Kelurahan Balong melakukan pengembangan lumbung pangan tersebut adalah sebesar Rp750 juta. Pada tahap pertama, sebanyak 45 persen atau Rp339 juta dana sudah dicairkan.

“Anggaran tersebut untuk menyiapkan kegiatan pengembangan pertanian terintegrasi,” ujar Hery.

Hery mengungkapkan bahwa pemanfaatan tahap awal dari BKK telah mencapai 80 persen atau sekitar Rp271,2 juta. Selanjutnya, pemanfaatan Lumbung Mataraman akan difokuskan pada pengembangan potensi yang ada dan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Kegiatan diharapkan dapat mendukung program strategis Gubernur DIY. Nantinya integrasi antara pertanian, hortikultura, dan peternakan,” ujar Hery.

Hery berharap dana tahap kedua segera dapat dicairkan setelah melakukan monitoring. Nantinya dana tahap kedua akan dialokasikan untuk penyediaan bibit unggul, ternak, sarana prasarana, rumah hijau, serta rumah pengolahan kompos. 

Lurah Balong, Sumarjo, menyebutkan nantinya Lumbung Mataraman akan dikelola oleh 13 kelompok tani dan kelompok tani wanita.