Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian BUMN Gandeng PBNU
Menteri BUMN yang sekaligus menjabat Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan PEN Erick Thohir mengatakan, akselerasi PEN memerlukan dukungan kekuatan pentahelix.
Nasional
JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalin kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Sinergi dengan PBNU diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kementerian BUMN dan PBNU tentang Koordinasi Hubungan Kerja Sama Kementerian BUMN dan NU. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Jakarta, Jumat 4 September 2020.
Acara penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siradj. Selain itu turut disaksikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dan jajaran pengurus PBNU.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menteri BUMN yang sekaligus menjabat Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan PEN Erick Thohir mengatakan, akselerasi PEN memerlukan dukungan kekuatan pentahelix. Kekuatan itu yakni dari pemerintah, komunitas/masyarakat, para akademisi, dunia usaha, dan media.
Menurut Erick, PBNU saat ini sudah memenuhi empat dari lima kekuatan pentahelix tersebut. Kekuatan yang dimiliki PBNU antara lain komunitas, akademisi, dan dunia usaha melalui Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N-PBNU).
“Saya harap, P2N ini dapat memberikan warna dalam dunia perdagangan, perekonomian, dan profesionalisme dalam rangka PEN yang langsung dapat berdampak kebaikan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Erick.
Melalui MoU ini, Kementerian BUMN dan PBNU berencana mengolaborasikan beberapa program yang meliputi pemberdayaan SDM dan optimalisasi peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Nantinya akan ada pengadaan barang dan jasa BUMN yang dapat dilakukan melalui platform digital PaDi UMKM. Selain itu ada dukungan pelaksanaan program pembinaan masyarakat sekitar yang berkaitan dengan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Erick juga menekankan pentingnya partisipasi PBNU dalam implementasi program-program tersebut.
“Partisipasi NU sangat penting dalam mengimplementasikan program percepatan pemulihan ekonomi sehingga jika proyek UMKM bebasis digital berhasil maka kerja sama dalam program lain bisa dilanjutkan,” kata dia. (SKO)